Pak Su: Sosok Tua Penjual Semangka Di Depan Toko Emas
"usiamu sudah senja, kenapa engkau masih bekerja? Badanmu sudah tidak kuat, istirahatlah di rumah saja. Pendengaranmu dan penglihatanmu tidak lagi optimal, istirahatlah di rumah saja. Istrimu telah lama meninggal dunia, dan anakmu telah berumah tangga. Siapa lagi yang mau kau nafkahi? Istirahatlah pak. Pak Su semoga Allah senantiasa menjagamu dan melancarkan rezekimu" Setiap saya mengantarkan ibu saya ke toko emas, saya selalu melihat sosok orang tua menjual semangka di depan toko emas tersebut. Tubuhnya yang tidak lagi muda, membuat saya iba kepadanya. Karena bagi saya, beliau tidak pantas ada di pinggir jalan demi mencari nafkah. Di usia senjanya, beliau seharusnya istirahat di rumah, bukan malah mengais rezeki. Satu lagi yang membuat saya kasihan adalah, beliau menjual dagangannya di tempat yang kemungkinan orang beli dagangannya tipis sekali. Seharusnya beliau kalau ingin menjual semangkanya itu di dekat pasar, bukan di depan toko emas dan di dekat jembatan. Di ...