Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Pacaran Adalah Jatuh Cinta Paling Miskin

"Pacaran adalah jatuh cinta paling miskin. Karena tak perlu akad, tak perlu mahar, tanpa iman, tanpa Allah, hanya perasaan!" ( Ustadz Abdul Somad)        Bagi saya, tidak hanya cinta paling miskin, tetapi pacaran adalah jatuh cinta paling murah. Selain murah, pun mudah juga untuk dikerjakan. Hanya bermodalkan perasaan saja, seseorang dapat berpacaran.         Wanita adalah sebuah perhiasan. Kalau sudah perhiasan, artinya berharga. Kalau sudah berharga, jangan mau dibeli murah. Diajak pacaran sini mau.        Mohon maaf, teman-teman saya yang berada di luar pulau Jawa misalnya. Saat menikah nanti, mahar mereka tidak main-main. Teman saya yang di Sulawesi, laki-laki yang ingin menikahi gadis Sulawesi, dia harus memberikan mahar yang dikenal dengan istilah uang panaik. Dan nominal uang panaik ini tidak sedikit. Ada yang berkisar ratusan juta bahkan miliaran. Teman saya yang di Aceh, laki-laki yang ingin menikah dengan gadis A...

Nggak Bisa Makan Sambal Mengunakan Tangan

      Barusan, saya izin keluar sebentar dari sekolah untuk membeli makanan. Sampai di warung makan, saya pesan lalapan. Satu, saya tertarik dengan sambalnya. Kedua, lauknya masih hangat. Karena digoreng dulu sebelum disajikan begitu.        Saat saya hendak menyantap hidangan, mata pembeli-pembeli yang lain melihat ke arah saya. Saya langsung berpikir, mungkin mereka merasa aneh saja, ada orang makan lalapan menggunakan sendok.       Umumnya, orang makan lalapan itu ya menggunakan tangan. Lebih sedap seperti itu memang menurut saya. Saya pun juga ingin mencobanya dengan tangan. Namun saya tidak bisa, karena kalau menggunakan tangan, tangan saya akan menjadi panas beberapa saat kemudian. Walaupun sudah cuci berkali-kali, hasilnya sama, dan tangan saya akan kembali panas. Dan itu tidak nyaman di saya. Dalam bahasa Jawa kejadian ini dikenal dengan "dang wedangen".        Jujur, saya sama sekali tidak ada masalah ke...