Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?
Kapan hari, dilaksanakan sebuah presentasi pada mata kuliah pembelajaran diferensiasi. Kebetulan, yang presentasi saat itu ada perwakilan dari teman-teman kelompok PPL saya. Ada kejadian lucu yang cukup menggelitik perut saya, yakni saya oleh teman saya dilarang bertanya.
Saya kira di mana-mana, setiap presentasi pasti ada pertanyaan, entah itu dari dosen atau pun dari kelompok lain. Sehingga dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, muncul sebuah diskusi yang menarik dan dapat menambah wawasan kita. Dari sini, harapannya adalah kita mendapatkan pengetahuan baru seperti itu. Namun, apa yang terjadi jika kelompok yang presentasi melarang anggota dari kelompok lain untuk bertanya? Jadi sepi kan presentasinya? Ya nggak ada bedanya dengan presentasi tanpa kehadiran kelompok-kelompok lain. Mending presentasi sendiri saja di rumah. Tidak ada dosen, tidak ada audiens, hanya mereka sendiri yang presentasi.
Kejadian ini menurut saya amat lucu sekali begitu. Lebih lucu dari lucu begitu. Apalagi yang melarang adalah seorang mahasiswa itu sendiri. Lah bertanya saat diskusi atau presentasi salahnya di mana? Moderator loh memberi kesempatan bertanya, terus salahnya di mana saya tanya? Apa dosa kalau bertanya? Toh kalau kelompok mereka tidak bisa menjawab, kan bisa dijawab oleh dosen di akhir nanti. Di dalam Al Qur'an surah An Nahl ayat 43 sudah disebutkan perintah untuk bertanya. Lagipula saya bertanya itu atas dasar tidak tahu, bukan mau mengetes ilmu.
Karena teman saya tahu saya ini rajin bertanya di dalam kelas, mereka langsung melarang saya untuk bertanya melalui grup wa dan chat pribadi. Saya dichat begitu untuk dilarang bertanya. Bahkan saya minta ppt tidak dikasih. Bagi saya, mahasiswa nggak mau ditanya ini bahaya sekali begitu. Balik lagi saja jadi siswa kalau begitu. Kok ada mahasiswa takut dengan pertanyaan.
Selain dilarang bertanya, saya itu juga dilarang menyanggah. Wah ini berlebihan sekali menurut saya. Benar-benar harus dikasih pelajaran orang-orang seperti ini. Saya seperti jadi babu mereka yang seenak jidatnya disuruh-suruh begitu. Terus saya harus bungkam? Ya nggak mau saya lah. Walaupun dilarang bertanya, saya tetap bertanya. Itu hak saya kok. Mereka siapa berani melarang saya? Toh saya tanya tidak melanggar UUD. Dosen juga membolehkan ini semua mahasiswa untuk terlibat aktif. Salahnya bertanya terus di mana? Merugikan mereka secara personal atau kelompok juga tidak.
Hari apa begitu saya lupa, PJ membuat plan agar yang mau tanya sebelumnya daftar dulu di grup. Jadi ceritanya, PJ menampung nama anggota dari kelompok lain yang mau bertanya, sehingga saat presentasi enak begitu. PJ meminta agar pertanyaan itu ditaruh di grup wa, supaya kelompok yang presentasi punya waktu untuk menjawabnya. Selain itu, kelompok yang presentasi diperkenankan untuk share ppt di malam hari (H-1). Walaupun realitanya ppt dishare esok harinya. Begitu saya lihat grup, rupanya ada tiga pertanyaan untuk satu kelompok. Ada dua kelompok yang akan presentasi, kelompok 5 dan 6. Kelompok 5 kurang satu penanya, begitu pun kelompok 6. Nah, kelompok 5 ini saya sudah tahu isi pptnya, karena saya minta secara personal lewat wa. Nah, kelompok 6 ini saya belum tahu. Akhirnya saya daftar jadi penanya untuk kelompok 6.
Tidak lama kemudian, teman saya ini chat saya. Dia berkata ngapain tanya ke kelompok dia. Saya mau tanya apa sih begitu katanya, saya lupa sudah. Tampak dia tidak suka begitu kalau saya tanya ke kelompoknya. Keesokan harinya saat bertemu di tempat PPL pun, teman saya satu ini langsung bertanya kepada saya "mana pertanyaannya? Itu ppt kelompok saya sudah dikirim" dengan raut muka yang nggak sedap dipandang. Baru saja saya masuk ruangan, langsung mendapatkan sambutan yang kurang mengenakkan. Hanya gara-gara pertanyaan, kan lucu?
Saat presentasi, ada satu hal yang membuat saya marah dan kesal, yakni teman-teman saya presentasi dengan cara membaca sama persis dengan penjelasan yang ada di ppt. Mana lagi dibaca semua begitu. Di akhir itu saya sampaikan langsung di zoom, "lain kali kalau presentasi jangan dibaca semua, habis nanti waktunya saat tanya jawab. Terakhir saat presentasi gunakan bahasa sendiri dengan tetap berpedoman pada penjelasan di ppt." Keesokan harinya saya ditanya sama teman saya "sampean ngapain bilang kayak gitu di grup?" Saya lupa jawab apa sudah waktu itu.
Saat tanya jawab dimulai, saya mengurungkan niat untuk bertanya. Saya bilang di grup "ada yang mau menggantikan saya untuk bertanya? Kalau ada silahkan. Pertanyaan saya sudah saya kirim di grup." Saya harap ada teman saya yang jarang bertanya untuk bertanya saat itu. Pertanyaan tinggal baca saja punya saya, sudah saya kirim di di grup juga. Rupanya yang mengambil pertanyaan saya, seseorang yang saya kenal aktif bertanya begitu. Nah, itu saya juga kecewa sebetulnya.
Yang saya sesalkan presentasi tersebut tidak berjalan sesuai kemauan saya. Saya itu pingin diskusi menggunakan ilmu pengetahuan dan referensi yang jelas. Bukan diskusi "menurut saya, mungkin, dst." Setelah terjawab, penanya setuju-setuju saja, nggak ada sanggahan atau apa begitu. Ya kesannya hanya sekedar presentasi begitu tanpa menambah wawasan. "Yang penting saya sudah tanya." seperti itu. Sepemahaman saya presentasi tidak seperti itu. Di sini satu kekurangan teman saya yang saya catat, mereka takut terlihat bodoh saat presentasi. Dan mereka tidak mau terlihat bodoh seperti itu. Mereka juga takut gak bisa jawab, makanya temannya dilarang bertanya.
Saya memang sengaja mengurungkan niat untuk bertanya karena memang saya gak tertarik dengan presentasi kali ini. Yang presentasi asal bunyi begitu saja. Pandai beretorika begitu. Tapi ya tidak apa-apa, pasti ada hikmahnya untuk saya di balik semua ini. Dalam hati saya "kok lebih bagus presentasi saat saya di SMA." Teman saya di SMA itu nggak takut terlihat bodoh saat presentasi. Ketika yang presentasi tidak bisa menjawab, mereka melempar pertanyaan itu ke kelompok lain yang mungkin bisa menjawabnya. Kalau kelompok lain nggak ada yang bisa menjawab, nah di situ guru baru turun tangan. Nah, presentasi saat perkuliahan PPG ini, itu namanya presentasi-presentasian. Sudah disetting dari awal kok, siapa yang menjawab pertanyaan no 1, dan seterusnya. Sudah ada yang kong kalikong juga dari awal. Lucunya ya, teman saya yang presentasi ini kebagian jawab pertanyaan no 1, saya kan pertanyaan no 3, itu pun dia masih terlihat kesal sama saya. Padahal kan dia gak kebagian jawab pertanyaan saya. Lucu begitu negeri ini. Sejahat apa sebuah negara sampai orang tanya saja dilarang? Penduduk kita ratusan juta. Kampusnya terbaik nomer satu se- Kabupaten. Ada mahasiswa dilarang tanya kan lucu.