Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Dialog Seputar Lintrik dengan Ibu Penjual Es Degan

       Bulan kemarin, saya mengantarkan adik penelitian di kolam renang Botani, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Saya tidak berniat menemani adik saya masuk sampai ke dalam kolam renang karena adik saya juga ditemani dengan dua orang temannya. Saya takut kehadiran saya menganggu mereka. Karena itu, biarlah saya tunggu di luar saja sambil minum es degan. Kebetulan letak warung es degan tidak terlalu jauh dari kolam renang tersebut.          Ikatan emosianal saya dengan warung es degan ini bisa dibilang sangat erat begitu. Karena dulu selama saya pulang dari kampus, saya sering mampir di situ. Alasannya satu, es degannya cocok di saya. Bagi saya, minum es degan di tempat ini sedikit menumbuhkan nostalgia saya akan masa kuliah yang dulu begitu.        Di tengah-tengah saya minum es degan, saya bilang ke penjualnya "Bu maaf, apakah saya boleh numpang duduk di sini sampai nanti? Saya di sini sembari menunggu adik saya yan...

Jamaah Tidak Tahu Diri: Melaksanakan Sholat Sunah Selalu Mepet dengan Waktu Iqomah

       Di tempat tinggal saya, setiap masuk waktu Dhuhur dan Ashar, saya bertugas untuk menghidupkan salon masjid. Tak hanya itu, saya juga bertugas untuk mengumandangkan adzan kemudian. Setelah mengumandangkan adzan, lalu saya melantunkan pujian, biasanya berupa sholawat Nabi. Tatkala hendak Iqomah, saya selalu dibuat kesal oleh jamaah yang datang terlambat ke masjid. Setelah itu dia menunaikan sholat sunah rawatib. Hal itu kemudian membuat saya mengundur waktu Iqomah sejenak.        Saya tidak pernah melarang orang mau sholat sunah rawatib di dalam masjid. Hanya saja, saya perlu tekankan bahwa kalau mau sholat sunah, datanglah lebih awal. Datang setelah adzan misalnya. Itu kan masih banyak waktu untuk melaksanakan sholat sunah. Masalahnya di tempat tinggal saya, yang selalu datang terlambat orang-orang itu saja. Saya yang orangnya nggak enakan terpaksa harus mengundur iqomah agak lama. Nggak ngerti saya, Iqomah kurang satu menit lagi misalnya, d...

Ikut Sahur Keliling untuk Pertama Kalinya

       Selepas sholat tarawih yang pertama, adik sepupu saya meminta saya untuk begadang dan ikut menemaninya sahur keliling. Saat itu, saya abaikan saja permintaannya. Dia chat saya berkali-kali, tetap saya abaikan. Dia sekitar jam 12 malam, ketok jendela kamar saya, juga saya abaikan. Saya nggak respon dia apa-apa. Ya saya hanya diam saja saat itu. Dari cara saya diam, saya pikir dia pasti tahu apa artinya semua itu. Dalam benak saya saat itu, daripada begadang mending enak tidur saja di rumah.        Keesokan harinya pada tanggal 2 Maret 2025, tepat pukul 02:05 dini hari saya terbangun dari tidur. Saya terbangun karena bunyi keras dari suara pukulan bass dan snare yang dimainkan oleh anak-anak saat sahur keliling. Tiba-tiba saya ingat sepupu saya yang kemarin mengajak saya untuk ikut sahur keliling. Ya sudah di sini saya memutuskan untuk ikut sahur keliling menemaninya. Tentu, saya tidak lupa untuk cuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu ya....