Mahasiswa yang Mahasiswa
Mahasiswa yang Mahasiswa
(Galuh Riyan F)
Apa yang pertama kali anda pikirkan ketika mendengar kata mahasiswa? Tentu istilah ini cukup familiar ditelinga anda bukan? Sebagian dari kita pasti pernah berpikir bahwa mahasiswa adalah penerus tongkat estafet perjuangan negeri ini. Ada yang pernah berkata mahasiswa adalah harapan, suara rakyat dan lain sebagainya.
Namun apa yang terjadi jika pengertian tersebut meleset dari apa yang kita pikirkan? Mahasiswa yang sejatinya amanah dan harapan rakyat menyalahgunakan hakikat mahasiswa sesungguhnya. Mahasiswa lebih memilih untuk eksis di dunia maya daripada di dunia nyata. Mahasiswa selalu berlomba dalam hal kecantikan dan ketampanan. Budaya menonton cenderung diterapkan daripada budaya membaca dan menulis. Selalu memandang orang lain sebelah mata karena ilmu pengetahuan tingkat dewa yang dimilikinya.
Di Indonesia, sebutan mahasiwa sangat istimewa. Bagaimana tidak, jelas sekali disini terjadi stratifikasi vertikal akademik yang membedakan antara siswa dan mahasiswa. Begitu masyarakat mendengar kata mahasiswa dan bisa bertemu dengannya, masyarakat selau memuji dan menghargai keberadaannya. Lain halnya di Inggris dan Amerika, sebutan siswa dan mahasiswa sama yaitu student. Di Arab sebutan siswa dan mahasiswa adalah thalibun. Di China siswa dan mahasiswa disebut xuesheng.
Pemberian status mahasiswa bukanlah tanpa alasan semata. Ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bagaimana mungkin kata maha diberikan kepada manusia yang seharusnya sangat cocok diberikan kepada Tuhan. Jadi kalau ada mahasiswa masih bermental siswa, suruh kembali saja di bangku sekolah.
Mahasiswa adalah kaum intelektual harapan bangsa dan negara. Negara mempunyai harapan lebih terhadap peran dan keberadaannya. Mahasiswa bukanlah manusia 3D (datang,duduk,diam) di kampus. Mahasiswa bukanlah siswa yang tidak sengaja duduk di dalam kampus. Mahasiswa bukanlah mobil remot yang bisa dikontrol dengan mudah oleh seseorang. Banting setir ke kanan, mahasiswa ikut ke kanan. Tidak dikontrol, mahasiswa tunduk terdiam. Mahasiswa bukan seperti itu semua. Mahasiswa adalah penentu arah negeri ini. Mau dibawa kemana masa depan negeri ini nanti. Mahasiswa adalah agent of change, social control, dan iron stock negeri ini.
Bagi masyarakat, mahasiswa adalah sosok yang selalu diharapkan kehadirannya. Oleh sebab itu, mahasiswa tidak perlu menunggu program KKN hingga semester 7 untuk bisa terjun langsung dan dekat dengan rakyat. Apakah kita mahasiswa memiliki pandangan demikian?