Manusia Telepon Genggam
Manusia Telepon Genggam
(Galuh Riyan Fareza)
Kira-kira seberapa lama Anda memainkan ponsel dalam sehari? Satu, lima, atau tujuh jam dalam sehari? Di Indonesia sendiri banyak sekali orang yang memainkan telepon genggam, baik yang tua maupun muda. Bagaimana tidak, Menurut data pada Februari 2018, Indonesia menjadi negara dengan pengguna hp terbanyak nomor empat setelah China, Amerika, dan India. Pengguna hp di Indonesia tercatat sekitar 100 juta pengguna pada tahun 2018 saat ini. Ini merupakan angka yang cukup fantastis.
Sekarang di Indonesia tidak sedikit orang ketika pergi dan berada di suatu tempat, hidupnya selalu berhubungan dengan gedget mereka. Mereka pergi kemana-mana selalu ditemani oleh hp. Ketika tidur pun juga ditemani oleh hp. Bahkan mereka masih sempat membawa charger dan power bank, bukan power rangers loh ya. Contohnya seperti ketika di dalam kelas, di restoran, berkunjung di rumah saudara, atau di dalam kamar mandi sekalipun, dll. Setiap saat mereka selalu memeriksa dan memainkan hp mereka. Rasanya sedikit kurang afdhal dan bagaimana begitu ketika diri ini tidak memiliki atau memainkan hp, apalagi punya hp bagus tetapi tidak memiliki paketan hahaha. Pertanyaannya, sebenarnya ada apa sih di dalam hp mereka? Toh yang mereka lihat itu-itu saja, kalau tidak medsos mungkin video-video tidak jelas atau main game. Fenomena tersebut sudah tidak asing lagi bagi kita. Apalagi kita sendiri sadar bahwa kita juga pernah melakukan hal demikian.
Memainkan gedget atau ponsel di tempat umum bukan menjadi suatu perkara yang baru atau tabu. Karena terlalu sering, hal itu sebenarnya membuat diri kita risih. Karena banyak orang yang memainkan hp tidak tahu tempat dan tidak tahu waktu. Seolah-olah mereka tidak bisa lepas dari hp. Mereka selalu dikendalikan dengan mudah oleh hp mereka sendiri sampai lupa tidak melaksanakan shalat. Nah, istilah bagi orang yang tidak bisa lepas dari hp disebut phubbing. Tetapi saya menyebutnya sebagai "manusia telepon genggam" . Biar sedikit ada bedanya begitu dan bisa terkenal Amin.
Manusia telepon genggam merupakan manusia yang tidak tahu malu dan aturan saat memainkan telepon genggam. Mereka memainkan hp atau telepon genggam seenaknya sendiri tanpa memikirkan orang lain yang berada disekitar mereka. Ok lah ketika diajak ngobrol mereka ngangguk-ngangguk saja seperti yang mendengarkan. Tetapi sebenarnya mereka lebih fokus ke hp atau ponselnya. Namun lucunya, teman atau orang yang berada disampingnya tidak menegurnya, malah dia asik main hp juga. Main game mobile legend lagi, mantap binti sip dah. Mereka juga tidak tahu aturan, pergi ke rumah saudara tujuannya silatuhrahmi malah duduk sila main hp sendiri. Ketika di rumah saudara pas lebaran misalnya, kan banyak itu tamu-tamu yang memainkan hp mereka sampai lupa dengan tuan rumah dan saudara yang lainnya. Itu merupakan pemandangan yang sangat tidak sedap untuk dipandang. Diajak ngobrol pertanyaannya itu-itu saja. Kalau tidak seputar sekolah ya pernikahan.
Manusia telepon genggam menjadikan hp bukan sebagai alat komunikasi murni, tetapi menjadikannya seperti pacar sendiri. Kemana-mana selalu ditemani dengan hp. Mereka tidak bisa hidup tanpa hp. Coba perhatikan saja! Di dalam kereta atau di dalam kelas, semuanya pada asik memainkan hp. Itu salah satu observasi yang telah saya lakukan selama ini. Memainkan hp di tempat umum dengan alasan agar terlihat lebih keren oleh orang lain disekitar kita. Tetapi itulah kenyataan di lingkungan sekitar kita. Browsing ilmu pengetahuan dilakukan ketika ada butuhnya saja, misal ada tugas presentasi, dan tugas-tugas yang lain.
Mereka manusia telepon genggam serius sekali ketika menatap layar hp mereka. Mereka tidak akan berhenti memainkan hp sampai baterainya gosong sekalipun. Sekarang baterai habis, tinggal colokin ke power bank selesai. Ketika ditegur pun manusia telepon genggam tidak akan menggubris teguran kita. Jadi percuma saja. Ditegur salah kalau tidak ditegur pun juga salah. Main berjam-jam kuat mereka. Sayangnya mereka belum sadar kalau bermain hp berjam -jam dapat merusak mata.Apakah manusia ini perlu untuk dilestarikan, semua itu kembali pada diri kita masing-masing.
Menurut saya manusia telepon genggam adalah manusia yang tidak ingin tahu dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Karena saking terlalu asik dengan hp. Bagaimana mungkin, jalan kaki saja masih sempat memainkan hp. Semua orang yang dilaluinya dianggap seperti patung. Mereka manusia telepon genggam ini juga kepo. Ada sesuatu yang baru, langsung foto dan upload di medsos. Makanan dan minuman juga difoto. Jadi temannya cuma dikasih lihat gambarnya saja. Setidaknya ketika temannya melihat gambar makanan yang dikirimnya bisa kenyang begitu. Bukan hanya itu, temannya tidur di dalam kelas langsung foto kemudian di upload di medsosnya. Dan masih banyak lagi.
Mari sejenak kita perhatikan lingkungan sosial di sekitar kita. Apa yang terjadi sebenarnya? Hampir semua kalangan memainkan hp. Saya takut ini dapat menjadi sebuah budaya baru di Indonesia suatu saat nanti. Contohnya saja sekarang kita bisa melihat banyak permainan tradisional yang dapat mempererat tali persaudaraan hilang dikikis perkembangan zaman. Semua tergantikan oleh permainan di dalam hp. Saya tidak pernah melarang seseorang untuk bermain hp. Tetapi mari sejenak berpikir bagaimana perasaan orang lain disekitar kita saat diri kita asik memainkan hp! Intinya kembali pada kesadaran diri kita masing-masing. Bagaimana? Setuju?