Hitam Putih Mobile Legend

Hitam Putih Mobile Legend
(Galuh Riyan Fareza)

        Siapa yang tidak tahu dengan game mobile legend? Mobile legend merupakan game mobile yang tengah populer sepanjang tahun 2017 sampai detik ini. Jika tidak percaya, Anda dapat mengamatinya sendiri di lingkungan sekitar Anda! Mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa banyak memainkan game mobile legend. Hal itu menyebabkan game ini menjadi populer baik di Indonesia maupun di luar negeri. Populer disini artinya game tersebut menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh tahun lalu bahkan juga sampai sampai saat ini. Informasi tersebut diperoleh dari laporan retrospektif App Annie untuk periode 2017. Tak cuma menduduki posisi juara yang paling banyak diunduh, game ini juga menduduki posisi teratas dalam kategori Consumer Spend. Setelah mobile legend, peringkat kedua game mobile yang paling banyak diunduh diduduki oleh Ludoking dari Gametion dan posisi ketiga ditempati Clash of Clans.

       Mobile legend atau sering dikenal sebagai ML merupakan game MOBA (Massive Online Battle Arena) yang dimainkan secara tim dengan gameplay 5 vs 5. Game ini menyediakan berbagai macam jenis karakter (petarung) yang berasal dari belahan dunia. Setiap karakter memiliki jurus atau kekuatan yang berbeda-beda. Hal tersebut membuat para pemain tidak mudah bosan atau terpaku pada beberapa karakter saja. Serunya lagi, kita bisa membuat squad bersama teman untuk melawan player/pengguna lain dari seluruh dunia. Bahkan juga bisa melawan teman kita sendiri.

       Game mobile legend yang diciptakan oleh developer China yaitu Moonton Technology Co., Ltd ini berhasil menarik perhatian banyak orang untuk memainkannya. Game berukuran 99 MB ini telah didownload oleh lebih dari 100 juta orang dari seluruh dunia. Namun seiring populernya game mobile legend, game ini justru mendulang tanggapan negatif dari banyak orang terutama kaum perempuan. Mereka tidak menyukai game mobile legend sekaligus tidak menyukai laki-laki yang memainkan game ini. Nah, dalam tulisan ini saya juga berusaha untuk membantah tanggapan negatif perempuan tersebut terhadap laki-laki yang bermain game mobile legend.

       Menurut data yang diperoleh pada tanggal 27-30 juni 2018, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan kaum perempuan tidak suka terhadap laki-laki yang bermain game mobile legend. Data tersebut salah satunya diperoleh melalui observasi saya jauh-jauh hari. Selain itu, data juga diperoleh melalui pesan atau chat di grup WA secara langsung. Namun sayangnya, saya mendapat kesulitan dalam mengumpulkan data melalui WA. Bayangkan saja, dari 50 sample di WA yang saya pilih, hanya 8 perempuan yang menjawab tidak suka terhadap laki-laki yang bermain game mobile legend. 2 perempuan menjawab suka dengan syarat asal tidak berlebihan. Sedangkan 40 yang lain tidak menjawab. Dengan kata lain chat saya hanya dibaca saja.

       Sebenarnya semua itu dapat dibantu dengan menggunakan metode pengumpulan data yang lain seperti searching di internet dan observasi. Tetapi saya masih merasa belum puas atau bimbang begitu. Kalau observasi saya takut datanya kurang valid. Sedangkan kalau di internet saya takut ada unsur plagiat. Selain itu, kalau di internet data antara satu sumber dengan sumber yang lain berbeda-beda. Hal itu memaksa saya untuk memutar otak kembali. Akhirnya saya meminta bantuan teman-teman perempuan saya dalam mengumpulkan data tersebut. Saya menyuruh mereka untuk bertanya kepada teman perempuannya, baik teman kelas, pondok, kosan, dll. Pertanyaannya adalah "apakah anda suka atau tidak suka terhadap laki-laki yang bermain game mobile legend? Kemudian tolong beri alasannya!". Dari 50 sample yang telah ditentukan, diperoleh hampir 50% perempuan tidak suka terhadap laki -laki yang bermain game mobile legend. 20 % menjawab suka karena mereka juga player mobile legend walaupun perempuan. Sedangkan 30% netral (antara suka dan tidak suka).

       Dari data yang diperoleh, dapat diketahui hal yang membuat para kaum hawa tidak suka terhadap laki-laki yang bermain game mobile legend ternyata bermacam-macam. Ada yang mengatakan bahwa game mobile legend identik dengan pemborosan. Saya akui memang iya, karena untuk memainkan game ini kita memerlukan data atau paketan. Tetapi menurut teman sekaligus alumnus Universitas Sriwijaya, M. Revaldi Akbar S.E mengatakan bahwa mereka yang bermain mobile legend sebenarnya tidak boros. Alasannya adalah karena mereka memang memiliki uang untuk memainkan game tersebut. Seseorang memiliki uang 10 juta katakanlah, kemudian dalam satu hari dia habiskan uang 3 juta untuk shoping misalnya. Maka dia itu tidak dikatakan boros karena memang dia masih memiliki uang. Beda halnya jika seseorang memiliki uang 10 juta kemudian dia habiskan semua uang tersebut dalam satu hari untuk shoping, maka dia dapat dikatakan boros. Menurut saya, apa yang dikatakan oleh M. Revaldi Akbar S.E juga ada benarnya kalau dipikir-pikir kembali

       Sekarang banyak tempat-tempat seperti cafe, kosan, dll menyediakan wifi. Hal itu dapat membuat player mobile legend dapat bermain dengan santai tanpa harus memikirkan berapa banyak uang dan data yang dikeluarkan. Nah, disitulah biasanya tempat yang asik untuk bermain mobile legend. Bahkan ada juga yang bermain game mobile legend selama berjam-jam dengan para temannya disana. Itu juga merupakan salah satu observasi yang saya lakukan pada tanggal 28 Juni 2018.

       Menurut salah satu teman perempuan sekaligus juga pemain game mobile legend, Zahroh mengatakan bahwa orang yang kecanduan game ini akan mudah lupa dengan lingkungan sekitar. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam dimana saja demi bermain game mobile legend ini. Apalagi ketika mendapat skin dan hero baru. Mereka akan semakin lupa dengan dunia dan akhirat tuturnya. Menurut M Alfan Fathoni, ketika kita bermain game mobile legend, kemudian kita belum tahu siapa pemenangnya. Maka kita tidak bisa keluar dari permainan tersebut. Seandainya kita keluar dari game, maka score credit akan menurun jika bermain ranked, atau bisa juga tim kita akan menderita kekalahan. Mungkin itu yang membuat seseorang yang bermain game ini mengabaikan lingkungan sekitar. Terlebih lagi, game ini juga membutuhkan strategi atau taktik baik menyerang maupun bertahan di jantung pertahanan. Hal itu memaksa seseorang untuk lebih fokus dalam bermain game mobile legend.

       Dari pendapat saudara M Alfan Fathoni, kita bisa belajar bahwa seseorang yang sedang bermain mobile legend tidak bisa diganggu oleh siapa pun termasuk oleh kekasihnya. Tidak jarang pula ketika seseorang bermain game mobile legend tidak memperhatikan atau menggubris seseorang yang berada di sekitarnya. Nah, itu mungkin yang membuat persahabatan atau mungkin hubungan cinta dapat menjadi renggang. Bahkan, ada juga yang putus dengan pacarnya hanya karena pacarnya tersebut tidak memperdulikannya atau mengabaikannya. Chat dia tidak pernah dibalas, ditelfon tidak pernah diangkat, diajak keluar makan tidak mau, dsb. Disini kita dapat mengetahui mana pemain mobile legend sejati dan mana pemain mobile legend yang brengsek.

       Walaupun saya bukan pemain game mobile legend. Menurut kaca mata saya, sebenarnya tidak ada yang salah dengan game tersebut. Karena aksiologis dari adanya game adalah untuk dimainkan. Apalagi game tersebut merupakan game yang paling populer seperti mobile legend contohnya. Lantas buat apa perusahan besar menciptakan game kalau tidak untuk dimainkan? Satu lagi, sekarang di berbagai negara termasuk Indonesia. Banyak sekali pagelaran yang melombakan game mobile legend tersebut. Hadiahnya tidak main-main juga, kita bisa mendapatkan puluhan juta jika memenangkan pagelaran tersebut. Kemudian sekarang ada e-sport sebuah pagelaran game internasional. Disini kita dapat unjuk kebolehan dalam bermain game. Jika menang kita bisa mendapat hadiah yang luar biasa seperti mendapat beasiswa sampai lulus kuliah, jalan-jalan ke luar negeri, dll.

       Dari data yang terkumpul tadi, saya heran begitu. Karena banyak perempuan yang benci dengan laki-laki yang bermain game mobile legend. Menurut saya apa salahnya jika laki-laki bermain game mobile legend? Apalagi game tersebut adalah game yang populer. Lebih-lebih game ini adalah sebuah game batle atau pertarungan yang membutuhkan sebuah strategi apik dalam mengalahkan musuh-musuhnya. Ingat, game mobile legend bukanlah game masak-masakan, apalagi tata rias. Jadi wajar saja jika banyak laki-laki yang bermain game tersebut. Tetapi kebalikannya, mereka sama sekali tidak membenci perempuan yang bermain mobile legend. Apa karena sesama jenis? Itu lucu sekali menurut saya. Kenapa laki-laki yang harus dibenci?

       Tidak dapat dipungkiri, bahwa sebenarnya perempuan ingin selalu diperhatikan. Mereka tidak ingin dinomorduakan dengan sebuah game mobile legend. Saya pernah membacanya di sebuah buku pengantar psikologi umum, tetapi saya lupa siapa nama pengarangnya. Kalau pembaca menemukannya, tolong beritahu saya! Jadi wajar-wajar saja jika perempuan sentimen terhadap laki-laki yang bermain game mobile legend. Apalagi yang memainkannya adalah pacarnya sendiri. Savira teman saya mengatakan bahwa dia tidak suka dengan laki-laki yang bermain mobile legend. Dia juga selalu memperingatkan pacarnya untuk segera berhenti bermain mobile legend. Sikap yang dilakukan oleh Savira sebenarnya dapat dikatakan pelanggaran HAM. Nah, sekarang begini, coba bayangkan jika peminat mobile legend semuanya adalah perempuan. Saya jamin pasti laki-laki akan biasa saja menyikapinya.

       Bermain sebuah game adalah hak masing-masing individu. Tetapi perlu diingat dalam memainkan game tersebut jangan sampai lupa dengan seseorang yang berada di sekitar kita! Apalagi lupa dengan perintah Allah. Satu lagi jangan lupa juga dengan waktu dan kewajiban kita seperti belajar, shalat, dll. Jadikan game tersebut dalam rangka mempererat tali silaturahim, jangan malah sebaliknya! Bukannya dengan game mobile legend tersebut kita bisa mengundang teman lain untuk bergabung dalam squad kita?

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?