Ada Apa Dibalik kata "Aku" dan "Kamu"?
Judul ini saya ambil karena kejadian tadi pagi. Saya chat dengan murid perempuan yang saya anggap seperti adik sendiri.
Ya isi chatnya adalah tentang konsep buku yang ingin kita kerjakan. Jadi ceritanya kami ingin membuat judul buku bersama begitu. Genre bukunya tentang motivasi kehidupan. Entah kenapa dia merasa tidak nyaman ketika saya menggunakan kata ganti "aku" dan "kamu". Padahal saya menggunakan kata ganti tersebut tujuannya tidak lain tidak bukan hanya iseng atau ngetes saja. Ya karena masak guru dan murid manggilnya "gw" dan "lu" haha. Jadi selama ini kita menggunakan kata ganti "gw" dan "lu" begitu, kan lucu. Ya singkat cerita, saya kejar dan terus bertanya ada apa dibalik penggunaan kata aku dan kamu kepada dia. Akhirnya dia terganggu dan blok saya. Tidak apa-apa nanti juga dibuka itu bloknya haha. Soalnya konsep buku saya yang pegang hehe.
Aasan kenapa dia melarang saya menggunakan kata ganti aku dan kamu adalah karena dia merasa terganggu. Dia butuh proses tambahnya. Selain itu dia menambahkan kata ganti aku dan kamu membuatnya jadi geli. Dia juga menambahkan kata tersebut dapat menjerumuskan dia. Selain itu, kata ganti tersebut membuat dia tidak menjadi dirinya yang sesungguhnya. Jujur saya benar-benar tidak ngerti. Bagi saya ini adalah penemuan baru. Sebagai mahasiswa jurusan bahasa, saya tertarik untuk mencari tahu ada apa dibalik kata ganti tersebut. Apakah penggunaan kata ganti tersebut berlaku sama dengan perempuan yang lain.
Setelah saya telusuri di berbagai situs internet, saya tak kunjung menemukannya. Mungkin para pembaca menemukan, bisa komen di bawah. Yang saya temukan justru dibalik kalimat cowok dan cewek dan semacamnya. Apa itu gak mau ngerti saya. Intinya ada makna intrinsik dalam kalimat tersebut. Misalnya cowok bilang "iya aku salah" nah disitu mengandung arti bahwa ada sesuatu yang ingin dia sampaikan. Tetapi si perempuan gak mau tau dan menghargai begitu.
Akhirnya saya bertanya kepada temen saya. Faridah mengatakan bahwa dibalik kata aku dan kamu ini ada apa-apa tergantung yang menangkap saja. Menurutnya kata ganti tersebut bisa berbeda-beda pemaknaannya masing-masing orang. Umumnya kata ganti tersebut digunakan orang lain yang sebaya usianya. Luluk menambahkan bahwasannya kata ganti aku dan kamu ini penggunaannya tidak sopan di pulau Jawa kecuali Jawa bagian barat. Dengan kata lain, budaya juga ikut campur di dalamnya. Dia juga menambahkan bahwa dia tidak suka terhadap orang yang baru dia kenal menggunakan kata ganti aku dan kamu. Menurutnya itu tidak sopan.
Lebih lanjut saya bertanya kepada Silvi. Menurutnya, penggunaan kata aku dan kamu untuk keakraban dalam sebuah hubungan pertemanan agar tidak kaku ngomongnya. Kemudian saya tanya kembali, apakah kata ganti tersebut lazim digunakan oleh lawan jenis yang lagi kasmaran atau sedang deketin gebetan? Dia jawab biasanya seperti itu. Saya sih tidak menyalahkan dia. Tentu dia sebagai perempuan bisa melihat apa yang tidak bisa saya lihat dalam konteks pendekatan lawan jenis.
Asnah menambahkan dibalik kata ganti tersebut artinya ada kedekatan dalam suatu hubungan. Saya tanya kedekatan dalam hal apa? Dia jawab bisa close friend atau seseorang yang suka sama suka. Makin gak ngerti saya. Kemudian dia menambahkan, kata ganti tersebut digunakan untuk kenyamanan dalam berkomunikasi. Karena ada sebagian orang yang nyaman dengan kata ganti tersebut. Beda halnya dengan murid saya, dia lebih suka pakai kata ganti lu dan gw. Bisa disimpulkan beda orang beda pendapat. Akhirnya saya coba tanya dengan teman yang sebaya dengan murid saya.
Dewi menambahkan bahwa kata ganti tersebut lumrah digunakan. Nah pertanyaannya kalau lumrah kenapa ada yang terganggu? Makin tidak paham saya haha. Perempuan memang sulit dipahami. Ini mengingatkan saya dengan judul buku everything men know about women karangan Alan Francis. Buku tersebut terdiri dari 100 halaman lebih dan tak satu halaman pun berisi tulisan.
Dari sini saya bisa menyimpulkan bahwasannya itu termasuk ke dalam masalah pribadi murid saya. Mungkin dia kurang bebas mengekspresikan sesuatu jika menggunakan kata ganti aku dan kamu. Seolah-olah dia merasa seperti bukan dirinya begitu. Awalnya saya mengira ini berlaku sama dengan perempuan yang lain begitu.
Dalam tulisan ini saya belum berani berargumen lebih karena saya pribadi bener tidak tahu adanya. Karena itu judul tulisan saya berupa pertanyaan. Mungkin para pembaca menemukannya bisa komen di bawah.