Belajar Dari Tukang Parkir

      
     Ada sebuah kutipan menarik dari almarhum KH. Zainuddin MZ. Beliau dalam dakwahnya berkata "kita itu hidup musti nyontoh tukang parkir. Coba saja lihat tukang parkir. Punya mobil banyak, sepeda motor bagus-bagus, dia tidak sombong. Begitu mobil dan sepeda motornya hilang satu per satu dia tidak sedih." Ini humor, tetapi ada nilai-nilai dan pelajaran di dalamnya. Kenapa tukang parkir bisa demikian? Dijawab oleh beliau "karena tukang parkir merasa dititipi, bukan memiliki". Nah itu pelajarannya.
       Pada hakekatnya, semua yang ada di dunia ini adalah titipan. Harta, tahta, ilmu, pasangan, skincare, dll. Semua adalah titipan dari Allah SWT. Kalau semua titipan tersebut diakuisasi menjadi kepemilikan, siap-siap merasakan kehilangan. Dan kehilangan itu rasanya sakit.
     Nah kalau sudah merasa dititipi. Ada dua hal yang perlu dilakukan. Pertama, titipan tidak boleh membuat kita jadi sombong. "Titipan kok sombong, gak pantes dong" sambung KH Zainuddin MZ dalam ceramahnya. 
       Kedua, titipan harus dijaga baik-baik. Kalau tidak, yang nitip marah. Misalnya temen anda titip sepeda motor kepada anda. Awalnya sepeda motor tersebut baik-baik saja. Saat temen anda kembali, spion hilang, knalpot hilang, rodanya hilang semua. Kira-kira yang nitip marah tidak? Jelas yang nitip marah. Sama Allah pun juga demikian. 

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?