Pemilihan Ketua RT: Kenapa Selalu tidak Ada Penyampaian Visi dan Misi?

      Tadi pagi tanggal 28 Maret 2021, saya dan segenap keluarga telah melakukan pemilihan calon ketua RT baru di tempat tinggal kami RT 03/RW 01 Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Nah, bagi saya pribadi, itu pertama kalinya saya ikut andil dalam proses pemilihan umum calon ketua RT. Selama ini, di usia 22 tahun ini, saya sama sekali belum pernah mengikuti pemilihan umum (pemilu), baik pemilu calon presiden, gubernur, bupati, lurah, RW, RT, saya belum pernah melakukannya. Nah, milih calon ketua OSIS saya pernah, itu pun sampai di TPS, tidak pernah saya coblos paslonnya. 
            Selama ini saya tidak pernah ikut andil dalam proses pemilihan umum di kampung saya. Bisa dikatakan, saya selalu golput. Mau calon mana yang terpilih gak ada urusan dengan saya. Nah, entah kebetulan atau apa, keluarga saya mengajak saya untuk mengikuti pemilihan umum calon ketua RT. Dan sontak saya menerimanya mengingat tadi malam Bapak RT yang lama menganjurkan saya untuk mengikuti pemilihan calon ketua RT yang baru. Nah saya mengiyakan anjurannya. Kalau saya tidak mengikuti pemilu berarti kan munafik saya? Ya sudah deh saya nyoblos keesokan harinya. Nah begitu latar belakang ceritanya. Seandainya ketua RT yang sebelumnya tidak menyuruh saya untuk ikut pemilu, besar kemungkinan saya tidak akan mengikutinya lagi. Dari pemilu calon ketua RT di atas. Saya menemukan suatu pertanyaan menarik yaitu kenapa selalu tidak ada penyampaian visi misi oleh paslon terpilih saat pemilu calon ketua RT?
         Dari zaman anak suka rujakan dengan gula merah sampai rujakan dengan royco, belum pernah saya mendengar ada penyampaian visi misi sebelum pemilu RT diadakan. Kadang kalau ada pemilu RT saja saya tidak tahu. Tahu-tahu ketua RT-nya Bapak Bambang gitu saja. Kenapa sih tidak diadakan debat antar Paslon RT terpilih? Masa kalah dengan pemilihan ketua OSIS? Pemilihan ketua OSIS ada debatnya, kampanye, dan penyampaian visi misi. Padahal masa jabatannya hanya satu tahun. Nah RT yang jabatannya lima tahun mendatang kok tidak ada debatnya? Maksudnya agar masyarakat setidaknya mengenal terutama siapa yang menjadi calon ketua RT-nya. Kemudian mengenal program dan visi misinya lima tahun mendatang. Selama ini yang saya tahu, pemilihan yang ada sesi debat dan penyampaian visi misi adalah pemilihan calon ketua Presiden, Gubernur, dan Bupati. Ketua Camat, Lurah, Kades belum pernah dengar saya. Lah saya saja sampai saat ini gak tahu siapa nama Camat saya haha, Lurahnya apalagi, jujur belum ngerti saya. Maka dari itu penting lah diadakan debat antar calon sebagai sarana sosialisasi agar masyarakat mengenal "oh ini lah program dan visi misi calon ketua RT, RW, Camat, kita nanti".
         Dari informasi yang saya peroleh, pemilu calon ketua RT yang dilaksanakan pada hari Minggu kemarin dimenangkan oleh paslon nomer urut 2 atas nama Bapak Munawir S.Sos. Beliau menang dengan selisih satu angka atas Bapak Sucipto paslon nomer urut 1. Paslon nomer urut 1 memperoleh jumlah suara sebanyak 89 sedangkan paslon nomer urut 2 dengan 90 suara. Dengan hasil suara tersebut, bapak Munawir berhasil mengkudeta bapak Sucipto, RT kami sebelumnya. 
        Dari hasil pemungutan suara tersebut, 179 dinyatakan sah, dan 4 suara dinyatakan tidak sah. Itu belum termasuk dengan warga yang golput. Berdasarkan informasi, disinyalir banyak warga RT 03 yang tidak mengikuti pemilihan umum. Jumlah persisnya saya pribadi tidak tahu. Tetapi jika dipresentase mencampai angka kurang lebih 40%. Perlu diketahui dari RT 01 hingga 05, RT kami adalah RT yang paling banyak jumlah KK-nya. Saking banyaknya kami punya nama untuk daerah kami yaitu Dukuran (blok atas) dan Ngisoran (blok bawah). Dukuran di barat dan Ngisoran di timur. TPS-nya kebetulan ada di blok atas. Dari informasi yang saya peroleh, mereka yang golput mayoritas adalah mereka yang berada di blok bawah. Karena itu penting sekali diadakan sosialisasi Paslon terpilih melalui debat calon ketua RT. Harapannya dari sini warga mengenal dan tidak golput seperti saya yang dulu haha. Tidak dapat dipungkiri memang, karena dari dulu mereka yang menjabat jadi ketua RT berasal dari area Dukuran (blok atas). Jadi blok bawah hanya bisa pasrah saja barangkali. 
         Orang penting untuk tahu apa program dan visi misi calon ketua RT mendatang. Mereka tahu bapak Munawir yang mana dan bapak Sucipto itu siapa. Tetapi mereka kan tidak tahu program yang akan diusung oleh kedua calon apa. Punya program tidak kedua calon tersebut? Kalau modal kenal, saya juga kenal dengan kedua calon terpilih. Tetapi kan saya tidak tahu program atau visi misinya nanti setelah dipilih jadi ketua RT. Itu juga yang menjadi alasan kenapa saya selalu golput. Barangkali blok bawah juga demikian. 
        Kalau tidak ada penyampaian program dan visi misi sama saja dengan pemilihan ketua dalam kelompok belajar begitu. Hanya menjalankan tugas saja. Yang jadi ketua mengatur dan menyuruh anggotanya. Yang jadi anggota kerja kan begitu? Kami warga kan perlu programnya apa setelah nanti terpilih. Misalkan menciptakan pelatihan kerja, membangun masyarakat islami, Hafidz Qur'an untuk anak-anak remaja, dst. Kalau modal maju jadi ketua, anak kucing juga bisa. Penyampaian program dan visi misi perlu dilakukan supaya kedepannya tidak ada yang namanya anggapan "terserah siapa saja yang mau jadi RT sudah" begitu. Terimakasih

        
        
          
         
        

           

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?