Sholat Jamaah di Masjid Al Ikhlas: Iqomahnya Cepat Sekali

        Sudah menjadi lagu lama di masjid dekat tinggal kami, muadzinnya terlalu cepat mengumandangkan iqomah. Siapa pun muadzinnya, pasti cepat Iqomahnya, terutama waktu Maghrib dan Isya. Pujian seperti sholawat, syair, dst sih ada, tetapi sangat cepat. Selain itu, karena terlalu cepatnya iqomah, hampir tidak ada orang yang mau melaksanakan sholat sunah qobliyah dan tahiyatul masjid. Berbeda dengan masjid yang lain begitu. Di masjid lain, membaca pujiannya cukup lama, sehingga orang dapat melaksanakan sholat sunah qobliyah. Selain itu, datang ke masjid jalan kaki tidak terlalu terburu-buru. Sampai dalam masjid enak tidak kecapekan dan sholat bisa khusyu.
         Di masjid Al-Ikhlas, masjid dekat tinggal kami, Iqomahnya sangat cepat sekali. Setelah selesai mengumandangkan adzan, biasanya membaca pujian baik berupa sholawat, sifat-sifat wajib Allah, syair, dsb. Namun pujiannya terlalu cepat juga. Saya pribadi, tatkala hendak ke masjid, saya mendengarkan adzan di rumah. Setelah adzan, saya biasanya buang air kecil lalu wudhu, kemudian ke masjid. Saat wudhu itu saja, iqomah sudah dikumandangkan. Banyak jamaah yang terlambat, walaupun sampai di dalam masjid mereka terlambat tidak jadi makmum masbuk. 
       Saya tinggal di wilayah NU, otomatis masjidnya mengikuti corak NU. Contoh kecil adalah selalu ada pujian atau sholawatan sebelum iqomah. Di masjid Muhammadiyah tidak ada bacaan pujian seperti itu. Namun unik, karena ada waktu penghitung mundur sebelum iqomah. Waktu penghitung mundur tersebut terletak di dinding. Lengkap, waktu adzan, iqomah, dst tertulis di sebuah layar di dinding. Nah, itu kalau di masjid Muhammadiyah. Banyak masjid Muhammadiyah yang menggunakan layar itu, saya gak tahu nama layarnya apa ya.
        Saya kasihan dengan orang-orang yang rumahnya jauh dan datang ke masjid jalan kaki. Belum wudhu saja sudah iqomah di masjid. Jarak waktu dari adzan, pujian, ke iqomah tipis sekali. Sehingga hal itu membuat banyak orang datang terlambat. Lucunya kalau sholat jamaah terawih, pujiannya cukup lama begitu. 
         Salah satu faktor yang melatarbelakangi cepatnya iqomah adalah kehadiran imamnya. Imamnya selalu on time di masjid kami. Kalau di masjid lain, sholatnya lama lantaran menunggu imam datang ke masjid. Imam datang, gak langsung sholat jamaah dulu karena imamnya biasanya sholat sunah qobliyah dulu. Setelah imam selesai sholat sunah qobliyah, tepuk tangan, muadzin berdiri iqomah kan begitu. Berbeda dengan imam di masjid saya, barangkali itu yang membuat iqomah menjadi cepat di masjid kami. Andai imamnya datang belakangan, baragkali Iqomahnya agak lama. 
         Nah waktu kuliah misalnya, saya sering pulang menjelang maghrib. Yang mau jamaah ke masjid tidak bisa karena saya pasti terlambat. Datang ke rumah, saya mandi dulu biasanya. Belum selesai mandi, sudah iqomah. Jadi dalam hal ini muadzin harus mengerti lah. Kan setiap orang punya latar belakangnya masing-masing. Ada yang pulang kerja, kuliah, dari sawah, dll. Untuk mempersiapkan diri ke masjid kan butuh waktu. Kuncinya ya ada di tangan muadzin sih. 
          Saya mengamati sendiri di masjid Al ikhlas. Ketika iqomah, orang yang berada di dalam masjid hanya segelintir orang saja. Satu shof saja gak sampai itu. Tetapi setelah imam maju dan membaca surah Al Fatihah, langsung jadi tiga shof jamaahnya. 
         Muadzin tidak lihat makmum, tetapi lihat imam kalau di masjid kami. Asal ada imam siap, langsung saja iqomah. Dia tidak memikirkan makmumnya. Walaupun ada dua makmum, dia tetap Iqomah. Maksud saya, apa sih susahnya nunggu lima menit saja. Nunggu makmum banyak di dalam masjid apa susahnya? Nah, baru setelah diketahui banyak makmum di masjid, iqomah boleh dikumandangkan. Benar-benar gak punya perasaan muadzinnya itu. Dia enak dalam masjid. Yang baru pulang kerja kan kasihan begitu. 
           Menyegerakan sholat itu baik, tetapi terlalu terburu-buru kan tidak baik. Jatuhnya makmum yang datang sholat tidak khusyu. Mereka tidak khusyu karena kecapekan di tengah jalan, sampai dalam masjid ngos-ngosan kan? Maksud saya biasa saja begitu, jangan terburu-buru iqomah. Adzan selesai, saya ambil wudhu di rumah, baru selesai wudhu sudah iqomah. Jalan kaki, sampai masjid sudah jamaah, untung gak jadi makmum masbuk. Yaitu tadi saya jadi ngos-ngosan. 
       Kalau disuruh milih, saya lebih tenang sholat di masjid Al Iman begitu. Masjid tersebut letaknya tidak jauh dari rumah saya. Enak sekali begitu, sajadahnya empuk. Setelah sholat biasanya saya dapat entah itu makanan atau minuman begitu. Larutan cap kaki tiga rasa buah-buahan biasanya. Selain itu, saya bisa menyempatkan diri sholat sunah qobliyah. Ada waktu untuk istirahat sejenak setelah melaksanakan sholat sunah tersebut. Enak tenang sekali hati saya sholat di masjid itu. Kalau sholat di masjid dekat rumah, berasa lomba lari maraton saya. Sajadahnya keramik lagi haha. Jamaah di masjid kami banyak bisa sampai tiga shof. Namun setelah sholat usai, mereka banyak yang langsung pulang, tidak dzikiran dulu. Lucu sekali, datang jamaah akhir-akhir, pulang awal-awal. Ya dulu saya pernah dengar ceramah, kalau ada masjid yang letaknya paling dekat dengan rumah ya sholat disitu saja. Nah tahu akan hal itu saya masih sholat di masjid Al ikhlas walupun Iqomahnya cepat sekali haha.
        

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?