Kontroversi Plang Larangan Laki-Laki Masuk di Kos Perempuan

       Pernahkah anda bertanya-tanya kenapa di kos perempuan, terpampang plang larangan tertulis bahwa laki-laki dilarang masuk? Saya kira sebagian besar pembaca mengetahui itu.  Ironisnya, kita tidak pernah melihat plang larangan tertulis bahwa perempuan dilarang masuk di kos laki-laki. Kenapa bisa demikian ya? Fenomena apakah ini? Saya maunya kalau di depan kos perempuan ada plang larangan laki-laki dilarang masuk, di kos laki-laki seharusnya dibuat plang larangan perempuan dilarang masuk juga dong. Atau pilihan yang lain hapus saja plang larangan laki-laki dilarang masuk di depan kos perempuan. Hal itu dilakukan supaya tidak menimbulkan kesan bahwa laki-laki ini nakal atau semacamnya. Lagipula, laki-laki datang ke kos perempuan mau apa? Mau menanam benih padi? Kan gak mungkin. 
       Di dalam sebuah masyarakat, tentu terdapat nilai dan norma yang berlaku. Nilai dan norma tersebut ada yang tertulis dan tidak tertulis. Untuk kasus-kasus seperti plang larangan laki-laki masuk di kos perempuan, saya rasa semua orang tahu itu. Norma ini harusnya melekat pada diri masyarakat. Kalau sudah melekat, tidak perlu ditulis lagi dong. Saya yakin semua laki-laki paham bahwa mereka tidak diperbolehkan masuk ke kos perempuan. Lalu pertanyaannya adalah mengapa ada plang larangan bahwa laki-laki dilarang masuk ke kos perempuan? Saya curiga sebelumnya rawan laki-laki yang mampir di kos perempuan. Karena itu, dibuatkanlah tulisan larangan tersebut sebagai pengendali pelanggaran norma. Saya tidak tahu, itu cuma spekulasi saya saja. 
      Ngomong-ngomong soal norma, di dalam masyarakat tentu ada norma yang berjalan. Norma tersebut mengatur tata perilaku masyarakat. Manakala satu orang melanggar norma, maka akan dikenai sanksi sesuai berat ringannya pelanggaran norma tersebut. Berdasarkan daya ikat dan sanksinya ada lima macam norma yaitu usage, folkways, mores, custom, dan laws. Kalau laws itu sudah ke pengadilan hukum penyelesaiannya. Misalnya kasus pembunuhan atau perampokan. Paling rendah itu usage. Misalnya seseorang makan menggunakan tangan kiri. Tidak ada hukuman tertulis namun makan menggunakan tangan kiri dianggap keliru dan menyalahi norma yang berjalan di masyarakat yang umumnya masyarakat makan menggunakan tangan kanan. Hukumannya berupa peringatan kecil saja, berbeda dengan laws. 
        Namun, saya rasa kurang adil lah jika plang larangan tersebut hanya diperuntukkan di kos perempuan saja. Harusnya di kos laki-laki juga ditulis larangan bahwa perempuan dilarang masuk kos laki-laki. Tapi jujur, sampai saat ini saya belum pernah melihat ada perempuan mampir di kos laki-laki. Sama sekali belum pernah melihat peristiwa itu. Melihat laki-laki mampir di kos perempuan pun saya juga tidak pernah. Lebih tepatnya belum dengar info lah. Lalu gunanya plang larangan bahwa laki-laki dilarang masuk di kos perempuan itu apa? 
      Saya bingung kenapa harus kos perempuan saja? Kenapa tidak dengan kos laki-laki, kontrakan, asrama, atau tempat yang lain? Kalau di kontrakan, saya pernah lihat ada perempuan mampir di kontrakan teman saya. Nah, ceritanya adalah ketika jam kuliah saya padat, saya tidak langsung pulang ke rumah mengingat jarak rumah ke kampus jauh sekali. Maka saya berteduh sekaligus bertamu di kontrakan teman saya. Nah, dari sinilah saya tahu kalau ada perempuan masuk di dalam kontrakan teman. Ya rupanya mereka berpacaran begitu. Pertanyaannya kenapa tidak ada plang larangan bahwa perempuan dilarang masuk di kontrakan tersebut? Kenapa harus nyasar di kos perempuan?  Lucu sekali dunia ini haha. 
        Kami laki-laki ini juga tahu diri bahwa masuk di dalam kos perempuan itu berbahaya. Karena itu, kalau ada kepentingan seperti mengambil makalah, flashdisk, atau buku di kos perempuan, biasanya kami tunggu di luar. Teman saya yang perempuan juga tahu diri, kalau ada laki-laki datang ke kosnya, oleh mereka disuruh tunggu luar saja. Jujur saya gak pernah lihat ada laki-laki masuk ke kos perempuan, begitu pun sebaliknya. Sampai sini saya masih bingung kenapa plang tersebut hanya ada di depan kos perempuan? Rasanya ada yang kurang mungkin ya kalau kos perempuan tidak ada plang larangan laki-laki dilarang masuk? Atau plang tersebut hanya dijadikan sebagai ornamen saja saya gak tahu. 
       Kalau memang benar ada laki-laki masuk ke kos perempuan, apa tidak merasa malu si laki-laki tersebut? Tentu di dalam kos perempuan, banyak sekali perempuan, bukan? Tapi kita perlu tahu apa tujuan laki-laki tersebut masuk ke dalam kos perempuan. Kalau tujuannya mohon maaf sekedar berpacaran, ya perlu diusir saja setan itu.  Pacaran kok di dalam kos, apa gak malu dilihat banyak perempuan yang lain begitu? Tapi mana ada orang pacaran tahu malu? Gak ada saya rasa orang pacaran ngerti malu. Padahal malu itu bagian dari akhlak. Orang pacaran itu kan soal BBM (Berani, Bisa, dan Mau), bukan soal cinta, setia, dan komitmen. Karena sejatinya, hakekat cinta dan kasih sayang hanya ada di dalam pernikahan. 
       

        

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?