Mimpi Bertemu Raden Mas Said (Sunan Kalijaga)
Suatu hari, saya melihat hiruk pikuk kehidupan di sebuah tanah lapang. Saya perhatikan ada seseorang memakai pakaian dan celana hitam. Ikat kepalanya juga terbuat dari kain hitam. Saya tidak tahu ikat kepala tersebut disebut apa. Sekilas seperti sorban di era sekarang. Seseorang itu saya lihat juga mengenakan sendal warna hitam. Saya awalnya tidak kenal dengan orang yang mengenakan pakaian serba hitam tersebut. Tetapi orang-orang yang ada di dalam mimpi saya menyebutnya dengan sebutan Raden Mas Said.
Saya memperhatikan dari kejauhan, tampak banyak orang yang bertemu beliau dengan 3S (salam, sapa, senyum). Selain itu, saya juga lihat Raden Mas Said memberikan petuah dan ajaran berbau Islam kepada orang-orang melalui gesture tubuhnya. Saya perhatikan saja dari kejauhan. Saya tidak bisa mendengar dengan jelas beliau bicara apa kepada penduduk.
Saya terus perhatikan, apa sih keistimewaan Raden Mas Said ini? Tidak ada saat itu yang saya lihat selain beliau berdiri dihampiri beberapa orang. Beliau berdiri sambil mengamati aktivitas orang-orang. Selain itu, beliau juga memberikan petuah melalui gesture tubuhnya kepada orang-orang. Melihat saya yang juga berdiri mengamati beliau dari kejauhan, beliau memanggil saya. Dan saya hampiri beliau.
Di sebuah tanah lapang, ada pohon kelapa besar tumbang. Besar sekali pohon kelapa tersebut. Beliau tidak berkata apa-apa kepada saya. Beliau hanya senyum saja. Saya lihat dari dekat ternyata kumis beliau juga lumayan tebal. Saya saling pandang-pandangan dengan beliau. Saya juga tidak berani berkata kepada beliau, karena saya perhatikan beliau adalah orang yang disegani. Tidak lama setelah itu, beliau memegang pundak saya yang sebelah kiri, dan sontak saya terbangun dari tidur saya. "Ternyata ini hanya mimpi" dalam hati saya.
Setelah bangun dari tidur, saya cukup keheranan. Karena pikiran saya tiba-tiba berkata "Raden Mas Said itu Sunan Kalijaga". Siapa yang memberitahu saya kalau Raden Mas Said itu Sunan Kalijaga, saya juga tidak tahu. Hanya saja, setelah bangkit dari mimpi, saya percaya beliau adalah Sunan Kalijaga. Sejak saat itu, saya mulai penasaran dan semakin penasaran. Apa iya saya bermimpi bertemu Wali Allah?
Saya lihat film Sunan Kalijaga, dan ada sedikit kemiripan dari kostum dan postur fisiknya. Tapi saya tidak bisa menyangkal bahwa apa yang saya temui di mimpi itu murni Sunan Kalijaga. Karena tatkala saya mimpi, tidak ada orang yang mengajak saya bicara. Tidak ada juga orang yang memberitahu saya bahwa Raden Mas Said itu sendiri adalah Sunan Kalijaga. Terlebih lagi, saya juga sudah lupa nama asli dari para Walisongo. Sunan Giri, Gunung Jati, Ampel, Kalijaga, dan seterusnya itu kan hanya sebutan supaya orang kenal beliau di masa depan nanti.
Dari film tersebut, saya masih sedikit kurang percaya kalau saya bertemu dengan Sunan Kalijaga. Saya berpikir itu tahayul lah. Karena saya pribadi mengaca pada diri saya sendiri bahwasannya saya ini penuh dosa. Tidak mungkin seorang wali bertemu dengan saya. Tapi setelah saya bermimpi bertemu Gusdur, saya semakin kemari semakin percaya kalau ada Wali menemui saya.
Karena dari film tersebut, saya tidak percaya, saya coba searching nama Raden Mas Said. Ternyata beliau bukanlah Sunan Kalijaga, akan tetapi seorang pendiri kerajaan.
Namun ketika saya mengetik nama Raden Said, maka yang muncul adalah Sunan Kalijaga.
Melihat dan mengingat kembali, saya semakin percaya bahwa saya mimpi bertemu dengan Sunan Kalijaga. Karena saat itu saya melihat beliau menyebarkan dakwah Islam di hadapan para penduduk. Setalah bangun dari tidur, hati dan pikiran saya menyebut nama Sunan Kalijaga.
Yang jadi pertanyaan besar adalah mengapa beliau hadir di mimpi saya? Sudah itu saja pertanyaannya. Dan juga, beliau tidak berkata apa-apa kepada saya. Hanya memanggil saya, itu pun melalui gesture tangan. Ketika saya hampiri, beliau hanya senyum saja melihat saya. Begitu beliau memegang pundak sebelah kiri saya, saya langsung terbangun dari tidur. Saya yang saat itu di dalam mimpi, saya juga hanya bisa diam saja lucunya. Saya diam kebingungan saat itu.
Memang ini adalah kemampuan dari saya yang bisa bermimpi dengan seseorang yang belum kita temui sebelumnya di kehidupan nyata. Kalau kita belajar ilmu psikosomatik, psikologi, medis, dan semacamnya, manusia itu tidak bisa bermimpi melihat wajah seseorang yang belum ditemuinya di kehidupan nyata. Dengan kata lain kita hanya bisa bermimpi bertemu seseorang yang kita temui di kehidupan nyata. Pembaca bisa searching sendiri kalau mungkin tidak percaya dengan penulis.
Nah, kasus saya bermimpi dengan Sunan Kalijaga ini sebetulnya sudah cukup lama. Namun, sengaja tidak saya publikasikan tulisan ini. Khawatirnya, ada beberapa statement negatif yang muncul terhadap saya. Karena sebelumnya, ketika saya bermimpi Gusdur, ada seorang teman saya agar meminta saya untuk tidak menceritakannya di status wa. Dia berkata "kalau mimpi bertemu wali itu tidak perlu diceritakan". Saya hargai pendapat dia karena dia adalah anak pesantren. Tentu dia banyak tempe.
Ya tapi berbicara kebebasan, bebas bagi saya mau cerita atau tidak. Selama apa yang saya ceritakan tidak menyinggung perasaan orang lain. Kan begitu?