Drama Dibalik Suksesnya Penyelesaian Soal PAS

       Penilaian akhir semester (PAS) gasal diadakan pada tanggal 6 Desember, sedangkan pengumumannya diumumkan tanggal 29 November. Sebetulnya jauh-jauh hari saya sudah mereka-reka bahwa PAS diadakan di bulan Desember. Hanya saja, saya tidak tahu persis tanggalnya. 
        Saya sebagai guru bahasa Inggris baru tidak mengerti betul bagaimana format soal PAS-nya. Pilihan ganda saja atau bagaimana. Karena di sekolah kami mata pelajaran bahasa Inggris termasuk ke dalam kegiatan ekstrakurikuler. Karena itu, di raport siswa nanti hanya akan ada nilai berbentuk abjad saja, bukan berbentuk angka. Berbeda dengan mapel lain seperti tema 1 sampai 4 begitu. 
         Mengetahui bahwa PAS akan diadakan satu Minggu lagi, saya mulai gelisah. Karena jujur saya tidak paham betul bagaimana membuat soal bahasa Inggris tingkat SD yang baik. Mengingat di perkuliahan tidak pernah diajarkan membuat soal siswa SD. Kalau membuat soal-soal siswa SMA dan SMP pernah. Jadi sedikit tricky bagi saya. 
       Selain itu, LKS bahasa Inggrisnya juga tidak jelas KI da KD-nya apa. Kurikulumnya memakai kurikulum apa. Jadi dalam membuat soal, saya hanya mengacu pada materi pada masing-masing BAB pada LKS saja. Setelah saya telusuri, materi di LKS tersebut ada di semester 2, kurikulum KTSP. KTSP berapa saya juga tidak tahu. Hal itu saya ketahui manakala saya mengikuti ujian Penilaian Kinerja Guru (PKG). Jadi mulai dari penyusunan RPP, Silabus, dan lain sebagainya saya memulai dari nol lagi. Itu pun saya semua RPP membuat sendiri. Hanya silabus saja yang saya dapat di grup telegram. Sisanya saya coba telusuri dengan mengacu pada sumber atau judul LKS bahasa Inggrisnya juga tidak ditemukan di google.
        Hal itu berbeda saat saya PPL di salah satu SMAN di Jember. Saat itu LKS bahasa Inggrisnya mendukung sekali. KI dan KD semuanya ada, bahkan guru juga mendapat buku bahasa Inggris khusus pegangan guru. Ditambah juga dengan buku paket bahasa Inggris. Kurikulumnya juga tertera di sampul bagian depannya. Tidak hanya di SMAN,  LKS bahasa Inggris di SMP juga tertera KI dan KD semuanya ada. Hal ini amat memudahkan pekerjaan guru menurut saya. Guru hanya tinggal cari soal dengan melihat KI dan KD di google, sudah. 
        Tidak berhenti sampai disini, saya juga dipusingkan dengan pekerjaan yang lainnya seperti ngajar, melaksanakan pembinaan, mengoreksi LKS, dan lain sebagainya. Hal itu membuat saya berharap supaya saya bisa mengerjakan soal PAS di waktu malam. Nah yang jadi masalah, kalau mengerjakan tugas di rumah itu malasnya. Malas sekali saya saat itu. Saya coba lawan rasa malas saya. Saya coba buat soal, sebelumnya googling dulu bagaimana cara membuat soal bahasa Inggris tingkat SD yang baik. Begitu sudah ditemukan, saya coba buat soalnya. Begitu sudah menyelesaikan lima soal, laptop saya eror. Saya matikan sudah. Itu waktu hari Selasa. 
        Hari Rabu, saya bingung bagaimana format soal SD ini. Akhirnya saya tanya ke guru-guru. Tanya ke guru kelas 2, diminta tanya ke guru kelas 5. Diberi penjelasan bahwa soal PAS bahasa Inggris untuk kelas bawah itu sepuluh pilihan ganda, sepuluh isian, dan lima uraian. Dan untuk kelas atas, 25 pilihan ganda, sepuluh isian, dan lima uraian. 
        Malam, banyak guru-guru yang sudah mulai setor soal PAS supaya nanti soal tersebut diberi kop. Sedangkan saya masih belum sama sekali, baru selesai lima soal itu pun gak jelas soalnya. Bingung saya, guru A mengatakan untuk soal terserah saya saja bagaimana enaknya, guru B mengatakan soalnya seperti ini dan ini, guru C nanti beda lagi. 
        Begitu malam tiba, tatkala saya coba membuat soal, laptop saya bermasalah lagi. Keesokan harinya saya bilang ke ibu, memang dari dulu ibu saya tahu kalau laptop saya bermasalah. Saya bilang kepada ibu "bagaimana Bu uangnya sudah ada?" dengan nada flat. Ibu saya tahu larinya kemana pertanyaan itu. Saya coba kembali jelaskan pelan-pelan masalah laptop saya. Ibu saya bilang "gimana ya, tidak bisa cepat-cepat langsung beli Reza, ini mau beli laptop bukan mau beli terasi". Jelas dari percakapan itu, ibu saya meminta waktu kepada saya. Sebetulnya saya amat malu minta kepada ibu saya walaupun saya sudah janji akan mengganti uang dari ibu saya. Raut wajah yang sedih hilang seketika, manakala ibu saya bilang "ini mau beli laptop bukan mau beli terasi" jujur tertawa saya mendengar itu. Kasihan sekali ibu saya ini, dalam benak saya. 
       Saya coba meminjam laptop kepada tetangga saya pagi hari setelah saya curhat dengan ibu saya. Tidak tahunya orangnya masih tidur. Ya sudah saya pulang, dan berencana pinjam sepulang sekolah. Tidak terasa hari ini sudah Kamis. Sedangkan soal PAS maksimal disetorkan pada hari Sabtu. Dan saya masih haduh belum selesai semua soal PAS-nya. Mulai mengerjakan sih sudah tapi belum selesai, kan sama saja. Jadi tidak enak saya dengan Bu Kunti. Beliau adalah orang yang menunggu soal-soal PAS dari semua guru. Nanti beliau inilah yang mengedit soal-soal tersebut menjadi rapi. 
       Pulang sekolah, hujan deras sekali sampai jam lima sore. Hal itu memaksa saya untuk kembali meminjam laptop ke tetangga di malam harinya. Sebelumnya, ibu saya sudah bilang kalau tetangga saya ini, sebut saja namanya Rifan, dia membolehkan saya untuk pinjam laptopnya. Ya sudah malam hari saya ke rumahnya Rifan ini, ternyata anaknya tidak ada. Saya cari anak ini kemana-mana, akhirnya ketemu juga. Singkat cerita, saya dipinjami laptopnya Rifan. 
       Ketika saya mengerjakan soal di laptop Rifan, baterai laptop saat itu 40%. Begitu saya sudah selesai mengerjakan soal kelas 6 yang pilihan ganda, baterai tinggal 17%. Akhirnya saya charge laptop itu. Saya ingat pesan dari tukang servis laptop bahwa ketika charge laptop, kita tidak boleh menghidupkan laptopnya. Karena hal itu akan mempengaruhi kinerja laptop kedepan. Akhirnya saya matikan laptop tersebut, dan saya tidur. Saya sengaja tidur supaya pagi jam 3 nanti saya bisa mengerjakan dengan enak. 
      Keesokan harinya, tepatnya hari Sabtu, saya coba bangun dan menghidupkan laptop, ternyata baterai laptop sama sekali tidak tersisi. Bahkan berkurang menjadi 10%. Saya bingung, saya coba periksa lagi colokannya dan hasilnya nihil. Jelas itu membuat saya sangat kecewa ya. Banyak sekali godaan saya ini. Belum lagi H-7 PAS saya pagi dari jam 07:00 sampai pulang, sibuk sekali. Karena saya juga mengadakan pembinaan di sekolah. Laptop ini kalau saya kembalikan pagi, Rifan pasti tidur. Ya sudah saya coba kembalikan di sore hari. 
       Hari Sabtu, saya datang ke sekolah tidak percaya diri sekali. Karena semua guru sudah menyetorkan soal PAS ke Bu Kunti. Sedangkan saya sendiri belum. Sampai ketika bertemu Bu Kunti di sekolah, saya tidak berani menyapa beliau, malu saya karena soal PAS belum selesai. Jujur ini, saya selalu menghindari dari beliau, saya selalu mematikan data pada ponsel saya. Alasannya karena takut ditagih soal PAS oleh Bu Kunti. 
      Pernah saya kelihatan Bu Kunti di kelas 6, saya langsung cepat-cepat jalan bagaimana caranya supaya beliau tidak lihat saya. Saya yang lihat beliau itu malu sekali. Asli beban mental saya saat berada di sekolah. Tapi ternyata tidak dengan kenyataannya. Setelah saya melaksanakan pembinaan di kelas 2A, begitu keluar dari kelas, Bu Kunti menyapa saya. Beliau tidak menagih soal PAS pada saya. Tetapi sayangnya saya lupa beliau bilang apa kepada saya, karena saya saat itu pasang telinga budek. Artinya saya pura-pura dengar saja. Malu dan takut kalau sampai ditanya tentang soal PAS yang belum selesai. 
        Jangankan ditanya oleh Bu Kunti, saya pernah ditanya Bu Rifa dan Pak Edi terkait dengan soal PAS saya ini. Saya jawab sudah siap soal PAS-nya, tetapi masih mau saya koreksi kembali soal-soalnya. Padahal yang sebenarnya belum siap sama sekali. Jujur malu dan takut saya ditanya demikian oleh beliau berdua. Banyak yang gak cocok dengan hasil soal yang telah saya buat sebelumnya. Akhirnya saya hapus lagi dan mulai dari nol lagi. 
        Sore hari sekitar jam setengah lima, saya ke rumah Rifan menanyakan kabar laptopnya yang baterainya tidak dapat terisi walaupun sudah dicharge. Sampai disana ternyata Rifan tidak ada, yang ada hanya adiknya, Fani. Fani menjelaskan pada saya memang charger pada laptop itu bermasalah dari dulu lantaran pernah tertukar dengan milik orang lain. Singkat cerita, laptop Rifan dicharge disana dan akhirnya baterai terisi walaupun kadang putus-putus ngisinya. Saya bilang kepada Fani, supaya laptopnya dicharge di sini dulu, nanti malam saya ambil lagi. 
        Malam saya ambil laptopnya, supaya saya bisa mengerjakan tenang di rumah saya. Alasannya satu, karena di rumah saya ada Wi-Fi. Itu pun saat itu baterai laptopnya tidak full 100% saya lihat. Pagi harinya tepatnya pada hari Minggu, saya kembalikan lagi di rumah Rifan laptopnya. Supaya laptop tersebut dicharge dulu disana. Sampai disana, Rifan menyuruh saya untuk sekalian mengerjakan soal tatkala laptop sedang dicharge. Tentu ini bukan kebiasaan saya yang bermain laptop saat laptop sedang dicharge. Akhirnya saya turuti permintaannya dengan melihat sikon yang ada. 
       Tak diduga-duga, Rifan keluar bersama temannya untuk mancing. Fani juga keluar ada pertemuan organisasi di kampusnya. Nah, di rumah Rifan itu hanya ada adek perempuannya Rifan dan saya. Tentu saya takut sekali hal ini akan menjadi fitnah. Akhirnya setelah 2 jam di sana saya memutuskan untuk pulang dan melanjutkannya di rumah. 
       Jujur dari hari Jumat malam sampai Minggu, saya tidak pernah menghidupkan data di ponsel saya karena takut dan malu diminta oleh Bu Kunti soal PAS nya. Di hari itu saya hanya fokus mengerjakan soal saja. 
       Malamnya, Rifan ke rumah saya. Dia khawatir apakah saya bisa charge laptopnya. Laptopnya dia saat itu sudah sekarat baterainya dan mau tidak mau harus dicharge. Akhirnya kami berdua ke rumah Rifan lagi untuk charge. Disini saya sudah berhasil mengerjakannya soal PAS kelas 3 sampai 6. Untuk kelas 1 dan 2 masih belum selesai. Artinya masih dalam proses lah. 
        Sekitar jam delapan malam saya lanjut mengerjakan soal di rumahnya Rifan. Aduh banyak sekali godaanya. Pertama Wi-Fi tidak mendukung. Saya perlu Wi-Fi itu digunakan untuk download gambar yang relevan dengan materi pembelajaran. Karena bisa dikatakan sebagain besar soal PAS bahasa Inggris SD itu bergambar. Kedua, banyak sekali nyamuk. Ketiga, pengisian baterai laptop kurang maksimal karena masalah chargernya. Keempat, banyak hantu, jin, dan dedemit yang menggoda saya ketika di rumah Rifan. Apalagi setelah saya pulang dari rumah Rifan. Itu hantu pada ngikutin saya. Ya gak tahu saya kenapa ngikutin saya. Cuma nengok, kemudian ditengok balik, hilang begitu. Sekitar jam 22:00 saya sudah merampungkan seluruh soal PAS dan kemudian saya kirim ke Bu Kunti pada hari Minggu malam tanggal 5 Desember 2021. Tanggal 6 besoknya adalah awal pelaksanaan PAS. 

      Ya ini saya tulis sekedar sebagai pengingat saja. Dan yang paling penting dijadikan sebagai pelajaran supaya jangan suka menunda-nunda waktu. Tak bisa dikatakan, setelah semua soal dirampungkan rasanya tidur itu tanpa beban. 
  
       

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?