Kasus Trisuaka dan Zidan tidak Fatal: Semua Karena Ulah Domba-Domba Hitam Brengsek yang Membuat Judul Berita Miring dan Memprovokasi di Medsos

       Di tengah-tengah hangatnya kasus selebriti Marshel Widianto dan Chika, muncul lagi kasus selebriti baru yang tak kalah hangatnya. Yaitu kasus video parodi Trisuaka dan Zidan. Mereka berdua memparodikan Andika kangen band dan Rizal Armada. Dan ternyata video parodi tersebut mendapat respon negatif dari netizen setanah air. Mengapa? Karena dari gaya parodi atau impersonate tersebut, terkesan Trisuaka dan Zidan merendahkan bahkan menghina gaya menyanyi Andika kangen band dan Rizal Armada. Padahal saya lihat dengan kacamata saya, mereka berdua ini tidak ada maksud untuk menghina. Masalahnya hanya netizen saja yang kurang paham ilmu linguistik sehingga mereka mudah digiring oleh judul berita yang miring. Sontak kasus ini beredar dimana-mana dan akhirnya pun viral. 
        Menurut pandangan saya, tidak ada masalah dengan video parodi tersebut. Video-video parodi dan impersonate ini kan sudah banyak sebelum Trisuaka dan Zidan yang membuatnya. Pernah sebelumnya ada banyak artis tanah air yang juga memparodikan atau impersonate gaya nyanyi seorang musisi. Contohnya seperti Gilang Dirga, Rina Nose, Rara, dan lain-lain. Namun tidak ada komentar miring tentang mereka ini. Kenapa komentar miring baru muncul manakala Trisuaka dan Zidan yang impersonate? Ada kesan menghina gaya nyanyi Andika Kangen Band katanya. Dari mananya saya tanya. Setelah saya lihat dengan baik-baik tidak ada dari gaya Trisuaka dan Zidan yang terlihat menghina Andika Kangen Band. Baik secara teks maupun konteks juga tidak terlihat mereka menghina Andika dan Rizal. Secara tulisan maupun lisan juga tidak diketahui secara jelas bahwa Trisuaka dan Zidan menghina gaya nyanyi Andika Kangen band dan Rizal Armada. Seharusnya kasus ini tidak berbuntut panjang. Trisuaka dan Zidan cukup memberi video klarifikasi dan permintaan maaf saja apabila video parodi tersebut dinilai menghina gaya menyanyi Andika kangen band dan Rizal Armada. Klarifikasi saja juga sudah cukup menurut saya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.  
       Sayangnya belum muncul video klarifikasi dari Trisuaka dan Zidan, video parodi tersebut telah dibawa dimana-mana. Mulai dari stasiun televisi dan media-media sosial. Di televisi tampak jurnalis dan wartawan sibuk bertanya tentang tanggapan Andika perihal video parodi yang sudah viral. Padahal Andika masih belum tahu dan tidak terlalu peduli dengan video tersebut saat ditanya oleh wartawan. Jujur penulis nonton di TV saat itu. 
       Setelah sekian lama kasus ini viral, netizen geram dan selalu komen negatif. Dari sekian banyak komen, negatif semua isi komennya. Tidak ada yang pro dengan Trisuaka dan Zidan. Nah, setelah itu muncul tuh video permintaan maaf dari Trisuaka. Zidan masih belum. Tidak lama disusul dengan video permintaan maaf dari Zidan yang dibuat sebanyak dua kali. Video permintaan maaf yang pertama netizen menilai Zidan tidak serius meminta maaf. Video itu jadi bulan-bulanan netizen. Sekilas saya lihat, cara Zidan saja yang salah dalam menyampaikan kalimat permintaan maaf atau klarifikasi. Niat membuat video permintaan maaf tersebut sudah bagus, hanya saja caranya saja yang kurang tepat. Di sisi lain, netizen menilai Zidan terlalu sombong sekali. Ada pernyataan dari Zidan yang membuat netizen setanah air geram dalam video yang pertama tersebut. 
       Pernyataan Zidan yang penulis maksud adalah "memang aku tukang cover. Tapi aku ada karya. Situ ada gak? Gada pasti ya". "Situ" artinya kan merujuk pada netizen. Kita tahu netizen Indonesia jumlahnya ratusan juta, sedangkan Zidan hanya satu orang. Ya bonyok Zidan kalau begitu. Sebelumnya dalam video tersebut, memang ada kesan membela diri dari Zidan. Kasarannya dia tidak mau terlihat salah, karena memang tidak merasa ada salah. Dan itu yang menyulut api amarah netizen. Di lain pihak, Trisuaka dinilai tulus meminta maaf oleh netizen. Berbeda dengan Zidan yang terlihat sombong dan merasa dirinya paling benar. Nah ini yang jadi masalah. Zidan lupa siapa dirinya. Bahwasanya dirinya adalah publik figure dan termasuk artis pendatang baru yang mulai naik daun lah begitu katanya. Jadi saya kira Zidan paham akan hal itu dan mengambil langkah bijak bagaimana dia seharusnya menyikapi masalah yang terjadi pada dirinya saat dia menjadi publik figure. Tentu berbeda dengan cara dia menyikapi masalah saat dia masih belum menjadi publik figure. 
         Kemudian muncul lagi video kedua yang kembali menyulut api amarah netizen. Ada pernyataan Zidan yang terlihat provokatif. Yaitu pada pernyataan "berarti kalian followers baru. Kalau followers lama pasti sudah tahu itu hanya konten bercandaan. Aku memang gitu orangnya suka bercanda" kurang lebihnya seperti itu, koreksi kalau penulis salah. Dari pernyataan tersebut kita tahu bahwa video parodi tersebut dibuat hanya untuk konten lelucon dan bahan candaan saja. Dalam video kedua tersebut, Zidan kemudian melanjutkan dengan meminta maaf. Namun kembali lagi cara Zidan meminta maaf menarik perhatian netizen. Terlihat sekali cara maaf Zidan yang cenderung tidak tulus. Zidan kekeh dengan pendiriannya bahwa dia tidak merasa bersalah. Memang penulis akui Zidan tadinya tidak bersalah. Tidak perlu minta maaf juga tidak apa-apa dengan catatan kalau merasa benar. Kalau Zidan merasa bersalah ya meminta maaf saja lebih baik khususnya kepada Andika Kangen Band dan Rizal Armada. Meminta maaf dengan cara menemuinya secara langsung itu lebih baik. Jangan minta maaf melalui live video. Toh nanti ketika permintaan maafnya Zidan da Trisuaka diterima, pihak kangen band dan Rizal Armada akan menyampaikan kepada banyak media. Insya Allah redah kasus itu. 
        Adanya desakan permintaan maaf oleh netizen karena mereka tergiring oleh judul berita yang miring. Judul berita yang sengaja menjatuhkan Trisuaka dan Zidan. Dalam judul berita tersebut juga tampak si pembuat judul berita memprovokasi dan sengaja menarik perhatian netizen untuk memberi pelajaran pada Zidan. Ini Zidan tidak ada salah apa-apa. Bukan maksud penulis membela Zidan ya. Dalam video parodi tersebut, Zidan juga tidak menyebut dan menghina nama Andika kangen band dan Rizal Armada. Tidak ada teks secara lisan yang menunjukkan mereka menghina kedua musisi papan atas tersebut. Ya mereka membuat video tersebut semata-mata hanya ingin mengisi waktu luang atau bahkan menghibur netizen. Video tersebut dibuat pada bulan November atau Desember 2021. Tidak tahunya video tersebut ternyata menyita perhatian negatif para netizen dan akhirnya viral sampai detik ini. 
        Seperti yang diketahui, video parodi itu awal mulanya dibuat pada bulan November atau Desember tahun lalu. Pertanyaannya kenapa baru viral sekarang? Artinya apa? Dalam kasus ini ada sebagian kambing hitam yang tidak suka dengan kesuksesan Trisuaka dan Zidan. Sehingga ramai lah judul berita di media sosial yang memprovokasi dan menyudutkan Trisuaka dan Zidan. Netizen kita umumnya mudah kagum dan heboh. Membaca judul berita tanpa ditelusuri dulu benar atau tidaknya. Singkat cerita, karena terbawa judul berita yang memprovokasi, secara tidak sadar telah membawa netizen pada empiri yang salah. Rasio merespon pun juga dengan salah. Akhirnya salah dan salah. Seandainya judul beritanya berbunyi "wah lucu sekali ekspresi Trisuaka dan Zidan saat memparodikan lagu Andika kangen band dan Rizal Armada". Atau juga bisa seperti "Merdu sekali suara Trisuaka dan Zidan saat memparodikan gaya bernyanyi Andika dan Rizal Armada".Kalau seperti itu mungkin akan lain ceritanya. Kalaupun ada yang komen negatif, barangkali hanya segelintir orang saja. Netizen kita kan suka baca tanpa memahami. Apa yang tertulis yaitu yang diambil. Mereka tidak belajar ilmu linguistik sebelumnya. 
       Saya rasa Zidan tidak perlu lah membuat video permintaan maaf tersebut. Lebih baik temui Andika dan Rizal Armadanya saja secara langsung begitu. Diomongin baik-baik secara kekeluargaan lah selesai. Dari adanya dua video klarifikasi dan permintaan maaf itu, netizen tambah geram dan menghujat Zidan serendah-rendahnya. Yaitu tadi cara penyampaian Zidan yang salah membuat netizen geram. Dampak dari geramnya netizen, dikorek-korek lah kekurangan Trisuaka dan Zidan. Kemudian dibuat judul berita dan kembali viral di media sosial. Mulai dari biaya dan fasilitas Trisuaka dan Zidan selama konser atau manggung. Disitu ada daftar yang harus dipenuhi mulai dari buah kelengkeng, rokok berapa pak itu saya lupa, dll. Wah bonyok mereka berdua. Belum berhenti disini, muncul lagi konten yang mengintimidasi mereka berdua mulai dari dicancelnya konser mereka, subscribers Zidan yang makin berkurang dari 5 juta jadi 1 juta, video sindiran-sindiran dari netizen kepada Zidan, dan masih banyak lagi. 
        Oleh karenanya Zidan terkena mentalnya. Dan akhirnya dia membuat video permintaan maaf kembali dan mengenakan kaos warna hijau. Tetapi itu sudah basi menurut netizen. Sudah terlambat video itu dibuat. Aduhh saya sampai pusing, kasus sekecil ini kok jadi besar begitu. Dimana-mana selalu Trisuaka dan Zidan. Kangen band dan Armada tidak mempersoalkan itu padahal. Semenjak kejadian itu, citra penyanyi cover di Indonesia jelek sekali sudah. 
       Ya semoga ini menjadi pelajaran lah khususnya untuk Trisuaka dan Zidan serta kita semuanya. Hidup itu ada yang suka dan tidak. Barangkali ini apesnya mereka berdua. Jadi kuncinya ya tetap sabar saja. Badai pasti berlalu. Buktinya akhir-akhir ini sepi sudah konten miring tentang kasus video parodi yang dibuat Trisuaka dan Zidan itu. Jadi bertanya-tanya kenapa bisa tidak ada ya? Hilang dari peredaran sudah. Saya lihat berita juga tidak pernah muncul lagi berita kasus Trisuaka dan Zidan. PR untuk mereka berdua bagaimana cara mengembalikan nama baik mereka. Karena walaupun minta maaf, masih banyak juga ternyata netizen yang tidak suka dengan mereka. Ada yang menghina bahkan menghujat dan membuli bentuk fisik Zidan. Menurut saya ini sih keterlaluan. Tidak ada kerjaan ngurus hidup orang begitu. 
       Penulis bukan fans Trisuaka dan Zidan. Tetapi pernah lihat video mereka di status WA teman. Dan suara mereka berdua enak didengar. Ya walaupun hanya sekedar mengcover lagu. Tapi overall enak didengar dan menurut penulis tidak ada masalah. Toh orang yang cover lagu bukan hanya mereka berdua. Kalau tidak mau dicover seharusnya musisi tidak perlu susah payah menciptakan lagu. Aksiologi dari lagu selain didengarkan kan juga dinyanyikan. Jangan terkecoh dengan kata cover, tetapi lebih tepatnya dinyanyikan ulang dengan orang yang berbeda. A menciptakan lagu kemudian lagu tersebut dinyanyikan B. 
        Seperti yang penulis sampaikan, penulis bukan fans Trisuaka dan Zidan. Tetapi kasihan saja melihat mereka berdua didholomi seperti ini. Mereka sebelumnya pernah memparodikan atau impersonate berapa kali sih? Yang penulis tahu hanya sekali ini saja. Sebelumnya belum pernah lihat video impersonate atau parodi dari Trisuaka dan Zidan. Coba lah domba-domba hitam brengsek itu diminta untuk memberikan tiga atau lima video impersonate atau parodi dari Trisuaka dan Zidan. Buktinya tidak ada yang membagikan video-video impersonate dan parodi musisi-musisi lainnya. Hanya video parodi dan  impersonate Andika Kangen Band dan Rizal Armada itu saja kan? Satu saja kan video yang viral dan dianggap menghina Andika dan Rizal itu? Seharusnya orang-orang brengsek itu juga harus memberikan video impersonate atau parodi dari Trisuaka dan Zidan sebelum video parodi terakhir ini viral. Malah orang brengsek itu mencari kesalahan Trisuaka dan Zidan. 
        Kalau memang tidak menemukan video parodi dan impersonate dari Trisuaka dan Zidan yang lain. Maka harus tetap dicari, ditanya kalau perluTrisuaka dan Zidan. Apakah mereka sebelumnya pernah membuat konten video impersonate dan parodi para musisi yang lain. Ayo lah cari dan ditelusuri katanya jejak digital gak pernah hilang. Kalau memang akhirnya tidak menemukan video impersonate atau parodi yang lain, maka artinya video viral parodi atau impersonate Andika dan Rizal itu dibuat pertama kali oleh Trisuaka dan Zidan. Kalau sudah berbunyi pertama kali, ya wajar lah kalau ada salah maupun khilaf. Diingatkan saja jangan sampai menghujat dan membuli fisik. Kasihan mentalnya terganggu si Zidan itu. Nah, perlu diperhatikan lagi seharusnya musisi-musisi senior juga ikut turun tangan kalau ada musisi juniornya salah. Dinasehati, dikritik, diberi saran dan jangan malah dijadikan bahan ejekan, dibuli, dan dihujat segala macam. Tidak bijak itu namanya. 
       Kalau ditemukan bahwa sebelum video parodi dan impersonate ini viral, ternyata Trisuaka dan Zidan juga pernah membuat video parodi dan impersonate yang sama. Maka perlu dibandingkan video-video parodi dan impersonate dari mereka berdua. Lah ini tidak ada, hanya ada satu video parodi atau impersonate saja yang dibuat oleh Trisuaka dan Zidan. Apa yang mau dibandingkan coba? Itu pun video parodi dan impersonate tersebut dibuat bulan Desember tahun lalu. Bisa viral sekarang? Memang brengsek domba hitam itu dalam mencari mangsa. Serigala pun dimangsa oleh domba hitam itu. Seperti yang dikatakan Marshel Widianto "media itu jahat sekali". Siapa dibalik media itu? Ya domba-domba hitam brengsek ini. Membuat judul berita tanpa disaring dulu. Asal membuat judul berita saja supaya menarik perhatian netizen setanah air untuk rame-rame menghujat Trisuaka dan Zidan. Ya kalau tidak begitu ya nol dan tidak rame kontennya domba hitam brengsek itu. Tidak dapat pemasukan juga. Seperti yang dikatakan oleh Thomas Hobbes memang sejatinya manusia itu homo homini lupus artinya manusia adalah serigala bagi manusia yang lainnya. Tanpa melihat status sosial dan pencapaian hidup seseorang, dimakan saja lah orang itu. 
       Dari beberapa uraian di atas saya tetap pada pernyataan bahwa Trisuaka dan Zidan tidak bersalah. Jadi tidak perlu memberikan klarifikasi atau permintaan maaf segala. Ini hanya ulah sebagian orang yang tidak suka dengan pencapaian mereka berdua ini. Barangkali mereka yang tidak suka ini adalah penyanyi cover juga yang tidak seterkenal Trisuaka dan Zidan, bisa dikatakan iri lah mereka seperti itu. Atau juga bisa saja tidak suka dengan gaya nyanyi Zidan yang terkesan dibuat-buat dan terlihat alay. Ya tidak mungkin orang jualan buah kedondong di pasar tiba-tiba nyasar membenci Trisuaka dan Zidan. Menurut pandangan saya sih seperti itu. Seperti kasus bung Valen (komentator bola) yang pernah berbagi pengalaman bahwa dirinya sering menerima hujatan dan ejekan di media sosial. Setelah ditelusuri bung Valen mengatakan bahwa mereka yang tidak senang dengan beliau adalah sesama profesi yakni sebagai komentator bola. Jadi terakhir dari penulis, semua masalah pasti akan berlalu. Tidak perlu merespon komentar negatif dari netizen. Jadi tambah panjang nanti. Sudah Trisuaka dan Zidan diam saja, tutup pintu rapat-rapat dan tidur. 
       
       



       
        

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?