Apa yang Salah dengan Jomblo?
Di YouTube, sering kali ada channel yang memerkan kemesraan dengan pacarnya. Dengan kata lain, kontennya itu adalah bermesraan dengan pacar. Nah, yang jadi masalah adalah kenapa setiap upload video bermesraan semacam itu musti ada tulisan "awas jomblo jangan baper, jomblo dilarang nonton, jomblo jangan iri" dan lain sebagainya. Saya jadi bingung kenapa jomblo harus mendapatkan perlakuan seperti ini? Kalau gak jomblo artinya wajib nonton begitu?
Sebelum melangkah lebih jauh, perlu kita ketahui dulu apa sih itu arti jomblo. Dalam KBBI disebutkan bahwa jomblo adalah pria atau wanita yang belum memiliki pasangan hidup. Lalu apa salahnya kalau belum memiliki pasangan hidup nonton video bermesraan tai kucing tersebut? Ya jangan diupload saja video bermesraan dalam pacaran tersebut supaya tidak ditonton oleh para jomblo. Bebas kok mau jomblo atau tidak nonton video bermesraan itu. Tidak ada yang melarang.
Saya heran kenapa orang-orang yang membuat video bermesraan itu, menyelipkan kata bahwa jomblo dilarang nonton. Ganti saja lah judul video postingannya tersebut. Atau kalau perlu gak usah diupload di YouTube. Masih pacaran saja belum nikah. Kadang saya mikir apa tidak malu setan itu membuat video tersebut? Video kemesraannya diumbar kesana kemari. Berhenti lah buat video semacam itu. Tidak ada nilai-nilai pendidikannya juga untuk ditonton. Dan lucunya ternyata yang nonton video pamer kemesraan bareng pacar itu banyak sekali yang nonton. Bisa mencapai jutaan loh. Ya Allah itu bermesraan yang salah karena masih di luar tali yang halal. Kenapa yang nonton banyak? Artinya kan orang Indonesia selera nontonnya memang yang seperti itu. Bagaimana bisa maju negara ini?
Bukan hanya di YouTube, di media sosial pun juga banyak konten pamer kemesraan dengan pacarnya. Setelah itu diberi caption "awas jomblo dilarang baper". Lah kamu siapa main ngelarang orang seenaknya. Ya gak usah diupload itu kontennya supaya tidak dilihat, kan begitu? Mau nyari viewers tetapi viewersnya yang jomblo dilarang nonton. Gimana itu ceritanya?
Dunia ini rasanya terbalik. Tolak ukur kebahagiaan seseorang hanya diukur kalau orang itu tidak jomblo. Padahal kan tidak begitu jalan pikirnya. Ada apa dengan jomblo? Apa ada yang salah dengan jomblo? Apa salah ya kalau orang memilih jomblo untuk menjaga kehormatan dirinya? Apa salah dengan jomblo yang tengah beriman kepada jalan yang benar? Karena itu, gak usah main-main dengan kata jomblo. Share video pamer kemesraan dengan pacar ya share saja asal jangan bawa-bawa nama jomblo. Tidak etis sekali untuk dilihat itu. Gak lucu dan menarik juga untuk dilihat.
Jomblo itu tidak melulu soal representasi dari seseorang yang tidak laku. Orang jomblo itu gak jualan soalnya. Jomblo itu adalah pilihan. Memilih jalan yang benar atau salah kalau konteksnya masih pacaran. Tetapi kalau konteksnya pernikahan, jomblo itu adalah pilihan siap atau tidaknya seseorang untuk menikah. Saya tidak siap menikah karena modal masih kurang misalnya. Saya belum siap menikah karena masih belum menemukan seseorang untuk dinikahi juga bisa. Dalam tulisan ini saya jelas membela jomblo yang dapat perlakuan semena-mena atau diskriminatif dalam video pamer kemesraan dengan pacar tersebut. Masih pacaran saja songongnya kelewatan setan itu. Tidak ada pelajaran juga yang dapat dipetik dari video pamer kemesraan bareng pacar itu.