Sebuah Prediksi: Lato-Lato di Jember Akan Memiliki Lampu
Akhir-akhir ini Lato-Lato menjadi permainan yang paling banyak diminati di kalangan anak-anak. Walaupun permainan ini sudah ada sangat lama, tetapi tidak membuat permainan ini lantas digerus oleh moderennya zaman. Dahulu, Lato-Lato ini disebut Tek-Ketek, di kampung saya disebut Tok-Katok. Permainan ini belum berevolusi. Dari dulu ya begitu saja bentuknya. Terdiri dari benang lengkap dengan pegangan dari plastik di atas, kemudian dua bola yang terbuat dari plastik. Namun dalam tulisan ini, saya coba memprediksi bahwa akan ada evolusi dari adanya Lato-Lato ini, yakni evolusi terletak pada dua bola pada Lato-Lato tersebut. Kalau umumnya dua bola Lato-Lato tidak memiliki lampu/cahaya, maka saya prediksi nanti dua bola Lato-Lato tersebut akan memiliki lampu/cahaya. Mungkin dalam kurun waktu dua sampai tiga bulan akan kita jumpai bersama Lato-Lato yang kedua bolanya memiliki cahaya lampu di Jember.
Prediksi ini datang seketika tatkala saya melihat anak-anak bermain Lato-Lato di malam hari. Sontak dalam benak saya terlintas "wah sepertinya Lato-Lato ini kalau memiliki lampu, kemudian dimainkan di malam hari menarik sekali". Ya bagus sekali begitu saat dilihat kalau Lato-Lato ada lampunya. Tidak jauh berbeda dengan permainan spinner. Awalnya kan spinner tidak memiliki lampu. Kemudian keluar spinner terbaru yang memiliki lampu. Jadi lebih menarik itu saat dimainkan. Harganya juga lebih mahal. Adik saya beli satu buah spinner seharga 40 ribu. Dan spinner ini juga menjadi tangga kedua lahirnya prediksi dari saya tentang Lato-Lato ini.
Saya memprediksi ini sekitar dua Minggu lalu. Pas saat murid-murid saya mengahadapi ujian akhir semester ganjil. Dan ternyata prediksi ngawur ini terbukti benar. Tanggal 23 Desember kemarin, saya dan guru-guru rekreasi di Yogyakarta. Di sepanjang jalan Malioboro, saya lihat ada penjual Lato-Lato. Dan Lato-Lato tersebut memiliki lampu. Tetapi lampunya tidak kedap-kedip begitu. Tidak sama seperti di spinner pola lampunya. Di spinner bisa terdiri tiga macam warna lampu. Kalau Lato-Lato di jalan Malioboro tersebut saya lihat hanya terdiri dari satu lampu saja. Nah, prediksi saya sudah terbukti benar. Bisa jadi nih prediksi saya benar kembali. Dalam waktu dua sampai tiga bulan ke depan, kita akan melihat bersama-sama di Jember ada Lato-Lato yang memiliki lampu.
Sayangnya waktu di Malioboro saat itu, saya tidak sempat mengambil foto Lato-Lato yang memiliki lampu tersebut. Karena saat itu kondisi hujan turun, kemudian kami terburu-buru kembali ke hotel. Tapi tenang saja, barusan saya sudah cek di shopee tentang Lato-Lato yang memiliki lampu. Dan ternyata memang benar-benar ada loh Lato-Lato yang memiliki lampu. Dari sini saya tahu ternyata lampu pada Lato-Lato tersebut adalah lampu LED. Foto Lato-Lato tersebut saya sertakan di bawah.
Sekarang keberadaan Lato-Lato ini ada dimana-mana. Dimana-mana bisa kita temukan orang yang memainkan Lato-Lato. Di sekolah, di rumah, dll. Kemarin saat liburan di Yogyakarta, saya berhenti di Probolinggo, saya lihat ada anak main Lato-Lato. Kemudian sampai di Pasuruan, ditemukan anak-anak main Lato-Lato. Dengan kata lain, mulai perjalanan dari Jember ke Yogyakarta, saya selalu lihat ada saja anak-anak memainkan Lato-Lato. Bahkan saking populernya permainan ini, sampai ada perlombaannya loh. Lomba bermain Lato-Lato itu ada. Kemarin saya lihat di status wali murid saya. Hadiah dari perlombaan itu sebesar 500 ribu rupiah. Ada keterangannya tentang gaya bermain Lato-Lato yang harus dipertunjukkan di pamflet yang saya baca di status beliau, saya gak ingat sudah. Sayangnya tidak saya screenshot saat itu. Barusan saya cek kembali statusnya, sudah hilang ternyata.
Kita sabar saja menunggu Lato-Lato yang memiliki lampu dijumpai di Jember. Karena seperti yang kita tahu Lato-Lato di Jember belum memiliki lampu. Ya seperti Lato-Lato zaman dulu itu sudah. Barangkali saat ini Pabrik belum mendistribusikan Lato-Lato yang memiliki lampu di Jember. Atau bisa saja pabrik sedang memproduksi Lato-Lato yang memiliki lampu dalam jumlah besar. Semuanya itu beriringan dengan permintaan dan penawaran pasar sih. Terlepas dari itu semua, saya sangat bersyukur dengan hidupnya permainan Lato-Lato ini kembali. Karena dengan adanya permainan ini dapat mengurangi ketergantungan anak terhadap hp. Saya berharap akan ada permainan kuno lagi yang bisa populer seperti Lato-Lato. Dakon, kelereng, karet pentil, atau permainan kuno yang lain. Sekiranya permainan tersebut dapat mempererat hubungan pertemanan dan yang paling penting menghindakan anak dari ketergantungan bermain permainan online atau offline di hp. Terima kasih