Dicekik Bajak Laut di Depan Toilet Umum

       Minggu lalu, saya menemani peserta didik kelas 6 rekreasi ke Malang. Sudah menjadi perkara biasa bus berhenti di rumah makan, SPBU, dsb. Sopir bus memberi kesempatan pada kami untuk turun dan pergi ke toilet. Untuk buang air kecil, air besar, cuci muka, mandi, terserah penumpang bus sudah. Namun, keberadaan bajak laut yang kerjanya hanya duduk saja di depat toilet, sungguh menyebalkan sekali. Apalagi saya habis dicekik oleh si bajak laut tersebut. 
       Saya pergi ke toilet bersama rombongan guru-guru. Niat saya ke toilet itu mau cuci muka, gosok gigi, dan ganti sarung. Begitu sampai di dekat toilet, tampak ada seorang bajak laut tua yang menunggu di depannya. Saya perhatikan saja, tidak ada keterangan mandi harus bayar berapa, buang air kecil harus bayar berapa. Berbeda dengan toilet-toilet yang pernah saya jumpai. Yang saya tahu biasanya ada keterangan mandi harganya berapa, buang air kecil berapa, dst. Tapi untuk toilet yang satu ini beda. Sudah bau, bajak lautnya wanita lagi. 
        Setelah saya selesai menggunakan toilet, saya tidak lupa membayar. Tadinya mau saya beri uang 100 ribu, supaya tidak ada kembaliannya. Ini cara yang diajarkan oleh pak Hilal kepada saya. Namun saya tidak enak, karena saya ke toilet itu bareng dengan banyak guru-guru yang lain. Saya tanya ke bajak lautnya "berapa Bu?" Bajak lautnya meminta saya untuk membayar 5 ribu. Wah gila sekali ini batin saya. Padahal jujur saya tidak mandi. Rekan saya cuma buang air kecil diminta bayar 2 ribu. Masa iya saya buang air kecil, cuci muka, gosok gigi dan ganti sarung diminta 5 ribu? Minimal 3 ribu gitu lah, batin saya. Wah gila benar-benar dicekik saya dengan bajak laut satu ini. 
        Keberadaan bajak laut depan toilet umum itu benar-benar meresahkan sekali. Selainmeminta bayarannya tidak manusiawi, mereka juga tidak terlalu peduli dengan kebersihan pada toilet. Ada juga fasilitas yang kurang dari toiletnya. WC-nya WC duduk tapi tidak ada flashnya. Terus aduh susah deh pokoknya kalau mau cebok itu. Lantai keramiknya tidak seperti pada umumnya. Drainase juga kurang. Ya apa pun itu, tolong lah jangan ada bajak lautnya. Karena toilet itu kan tadinya fasilitas umum. Harusnya kan gratis tanpa harus membayar. Terima kasih 

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?