Pacaran Itu Soal BBM (Berani, Bisa, dan Mau)

       Pacaran itu bukan soal siapa yang cinta dan sayang, tetapi ialah soal siapa yang Berani, Bisa, dan Mau (BBM). Tidak peduli betapa buruknya fisik wajah, jeleknya prestasi, buruknya karakter, rendahnya background keluarga (miskin), dst, ketika seseorang sudah memiliki ketiga hal tersebut, dia akan dengan sangat mudah untuk memperoleh pacar. Bahkan mudah sekali, seperti mudahnya membalikkan telapak tangan, percaya pada saya sudah. Tinggal pilih dan mencocokkan saja mereka mau pacar yang seperti apa. Mau yang cantik, ganteng, pintar ngaji, rajin sholat lima waktu, kaya raya, bisa saja. Yang terpenting mereka sudah memiliki ketiga kuncinya, yakni BBM itu tadi. 
        Pertama berani, artinya seseorang itu tidak takut. Tidak takut kepada Allah SWT, tidak takut dosa dan maksiat, tidak takut berzina, diketahui orang tua, diketahui atau bahkan dikucilkan oleh makhluk sosial di lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, mereka yang berani, sama artinya dengan tidak punya malu ketika berpacaran dengan lawan jenisnya. Karena beraninya mereka untuk berpacaran membuat urat malu dalam dirinya lambat laun hilang seketika. Apalagi mereka yang sudah berkali-kali pacaran, ya saya pastikan tidak akan punya malu sama sekali mereka. Nah, mereka malunya itu ketika awal-awal pacaran atau pertama kali pacaran saja. Jadi, untuk kamu yang mau berpacaran. Pastikan kamu harus berani dulu. Kalau kamu takut ya susah ini. 
       Kedua bisa, artinya seseorang itu paham rumusnya dalam dunia pacaran. Mereka paham bagaimana caranya menarik hati lawan jenisnya seperti itu. Mereka pun juga paham, kalau seseorang chat seperti ini, bersikap seperti ini dan itu, tandanya apa. Ibarat sinyal Wi-Fi, mereka itu langsung koneks tanpa WI-FI tersebut diaktifkan dulu oleh pemiliknya. Bisa ini, dapat juga diartikan bahwa mereka itu sudah berpengalaman dalam dunia pacaran. Mereka yang berpengalaman dalam dunia pacaran akhirnya membuatnya jadi paham seperti apa sih itu pacaran. Tidak butuh waktu lama, sehari kenalan saja bisa dapat pacar mereka. Terlebih lagi lawan jenis yang mau diajak berpacaran belum punya pacar. Dan mereka yang bisa pacaran ini paham, saat pacaran mereka harus bagaimana. Contoh kecilnya ialah berjalan berdua dengan pacarnya, membelikan pacarnya es boba, dsb. Dengan kata lain, mereka paham bagaimana memperlakukan pacarnya saat berpacaran begitu. 
      Ketiga mau, artinya seseorang itu memang dari awal mau pacaran, ini kunci awalnya.  Walaupun mereka berani dan bisa pacaran, tetapi mereka tidak mau pacaran ya susah juga. Mau ini, juga bisa diartikan siap untuk berpacaran begitu. Nah, umumnya mereka yang mau pacaran ini memperindah penampilannya supaya dapat menarik lawan jenisnya. Kemudian difoto, dan dipost di sosial media. Tidak berhenti di sini, mereka juga sibuk untuk mencari kontak lawan jenis yang menurut mereka cantik atau pun tampan. Gagal di situ, membuat mereka  menjadikan dirinya sebuah promosi produk dalam brosur. Kemudian disebar brosur tersebut melalu status, baik status wa, Ig, dan sosmed yang lain. Isi brosurnya mencakup nama, kelas, agama, asal sekolah, dan nomer wa-nya. Mereka menyebutnya dengan istilah pm. Semua itu mereka lakukan semata-mata karena ingin atau mau berpacaran. Dilihat dan diseleksi dulu brosur yang saya maksud di atas oleh meeeka. Kalau cocok, dichat kemudian. Terjadilah sebuah pendekatan lewat sosial media di sini, dan akhirnya berpacaran. Ya gak beda jauh dengan brosur loker seperti itu.
       Nah, berikutnya kita telaah lagi ketiga hal tersebut. Seandainya ketiga hal tersebut tidak ada dalam diri seseorang. Saya jamin pacaran ini tidak akan pernah terjadi pada mereka. Lah pacaran bagaimana? Mereka tidak mau pacaran dari awal, mereka juga tidak bisa atau paham metode mendekati lawan jenisnya, dan terakhir mereka tidak berani yang mau berpacaran. Mereka yang tidak berani berpacaran, bisa dikarenakan ada iman yang kuat dalam hatinya. Sehingga membuatnya takut akan dosa dan murka Allah SWT. Mereka yang tidak bisa berpacaran, bisa dikarenakan mereka dari awal memang tidak pernah atau berpengalaman dalam dunia pacaran. Sehingga mereka tidak tahu metodenya dan rumusnya tatkala hendak berpacaran. Terakhir, mereka yang tidak mau berpacaran, bisa dikarenakan sedang menjaga kehormatannya. Mereka tidak mau kehormatannya hilang dan dinodai oleh lawan jenis yang bukan muhrimnya. Atau bisa juga mereka tidak mau berpacaran dikarenakan ingin fokus karir atau sekolah dulu. Atau bisa juga mereka tidak mau berpacaran karena mengalami trauma saat berpacaran di masa lalu. Terima kasih 




Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?