Apa Tujuan Wanita Memperindah Wajahnya?
Plato pernah berkata "the form of beauty is eternal, never change, and can't be seen." Artinya bentuk keindahan itu abadi, tidak pernah berubah, dan tidak bisa dilihat. Dalam visible world (dunia yang tampak), seseorang dapat dengan mudah mengidentifikasi atau mengenal lukisan yang indah, karena dia memiliki konsep abstrak tentang apa artinya keindahan itu. Karena itu, sesuatu yang indah akan terlihat indah karena ia bagian dari bentuk keindahan (theory of forms). Sementara, sesuatu di visible world dapat berubah dan kehilangan keindahannya, tetapi di invisible world tidak demikian.
Akhir-akhir ini, banyak saya temui para wanita yang suka mempercantik wajahnya. Dia lebih suka memilih terlihat cantik daripada terlihat bijak. Kemana-mana mereka selalu membawa cermin dan produk-produk kecantikan. Di setiap saat, waktu santai misalnya, mereka menyempatkan diri untuk bercermin. Setelah itu memeriksa bagian kerudungnya, ada yang miring tidak. Jelas di sini menunjukan bahwa penampilan lebih dari segalanya. Berbicara penampilan berarti bicara sisi luar manusia, karena tampak seperti itu. Seperti kata Plato, keindahan atau kecantikan di dunia yang tampak akan berubah dan lenyap. Dalam tulisan ini, yang menjadi persoalan adalah apa sih tujuan wanita mempercantik diri?
Saya ambil contoh misalnya di tempat saya PPL. Di tempat saya PPL, perempuannya itu ada sembilan dan laki-lakinya ada dua termasuk saya. Saya sering temui pemandangan teman-teman perempuan ini yang setiap harinya bercermin seperti itu. Saya sebelumnya tidak ada niat mengamati, tapi karena banyaknya frekuensi bertemu dan tinggal di dalam basecamp, saya jadi tahu. Pernah waktu itu, setelah upacara pelepasan mahasiswa PPG PPL, diadakan foto bersama. Nah, banyak tas-tas teman perempuan itu yang diletakkan di tempat. Kebetulan di depan saya itu perempuan, dan tasnya ditaruh di depan saya. Ya mungkin tujuannya supaya tidak terlihat saat proses pengambilan foto. Saya tidak sengaja melihat banyak sekali macam produk kecantikan di tas itu. Saya curiga teman-teman perempuan yang lain juga demikian.
Masih menjadi misteri, wanita ingin terlihat cantik itu untuk apa ya. Apa supaya lebih percaya diri begitu ketika menjalankan aktifitasnya. Saya rasa tujuannya atau motif wanita mempercantik diri itu macam-macam ya. Ada yang ingin supaya dapat memikat hati lawan jenisnya mungkin. Ya kalau memang ini tujuannya, jangan salahkan nanti kalau dapat laki-laki yang mencintaimu karena elok wajahmu. Karena saya punya pandangan, wanita yang mempercantik diri untuk menarik hati lawan jenis, maka yang ia dapatkan nanti adalah laki-laki yang mencintai kecantikannya, bukan hatinya. Saya kira tujuannya macam-macam lah. Cuma dalam hal ini saya tidak berani tanya pada teman perempuan saya. Alasan saya malu saja.
Kecantikan itu dapat dilihat dari wajah seorang wanita. Orang dapat menggambarkan cantinya seseorang wanita itu kan dilihat dari wajahnya. Sehingga banyak kita temui, wanita-wanita yang asik bercermin. Mereka bercermin kan yang dilihat dan diperiksa bagian wajahnya. Belum pernah lihat saya, wanita bercermin untuk memeriksa bagian badan yang lain, tangan misalnya. Apa sih tujuannya begitu loh. Bahkan ada saya temui, wanita yang sudah pembawaannya cantik, dia masih bercermin dan memperindah wajahnya. Maksudnya untuk apa begitu loh. Itu sama seperti kita punya pintu, setelah dibuka pintu itu, muncul pintu lagi.
Anak SD kelas 4 misalnya, banyak yang saya perhatikan pandai bercermin dan menghias diri. Saya rampas itu cerminnya. Maksud saya untuk apa begitu loh? Itu dia lakukan di kelas saat saya menerangkan materi. Dan ketika saya rampas, dia tidak merasa seperti sedang melakukan kesalahan anehnya. Anak SMP juga banyak yang sudah pandai mempercantik diri. Sampai pernah viral di berita tulisan, salah satu SMP di Jember mengadakan pemeriksaan make up dan lipstik. Di SMP adik saya juga demikian, setiap pagi ibu guru menghapus bibir siswi-siswi yang kedapatan memakai lipstik. Kalau anak SMA dan mahasiswa tidak perlu saya terangkan lagi sudah ya. Mereka semuanya fasih dalam menggunakan bahan atau produk kecantikan.
Dari uraian di atas, salah satu alasan yang paling masuk akal wanita mempercantik diri adalah untuk memikat hati lawan jenisnya. Setelah terpikat hati lawan jenisnya, berpacaran lah mereka kemudian. Setelah putus misalnya, oh si wanita ini tambah menjadi gila untuk mempercantik wajahnya. Perawatan setiap hari seperti itu. Saya pernah melihat konten di YouTube, yang menunjukkan perubahan wanita sebelum dan sesudah pacaran dengan pacarnya. Perbedaannya sangat signifikan sekali di mana yang saya lihat, foto dia setelah putus pacaran lebih cantik dibandingkan dengan pas masa pacaran. Yang awalnya pipi gendut, jadi kurus, yang sawo matang, jadi putih bersinar, yang tadinya tidak memakai jilbab, jadi memakai jilbab, dll. Saya tidak ngerti apa tujuannya. Kalau menurut komen di YouTube untuk membuat mantan pacarnya itu menyesal karena meninggalkannya.
Bagi saya yang ngerti ilmu agama, kecantikan seorang wanita itu hanya untuk dipersembahkan pada suaminya kelak. Bukan dipampang di status wa atau sosial media yang lain. Zaman sekarang kan banyak yang seperti itu. Konten-konten hijab islami misalnya, itu kan model wanitanya cantik-cantik. Mungkin tujuannya supaya pengguna sosial media tertarik dan senang melihat kecantikan tersebut. Heran saya kontennya hijab islami, tapi hijabnya tidak menutup mohon maaf area dada. Padahal dalam Qur'an surah An Nur ayat 31, hijab itu harus menutupi mohon maaf area dada. Karena itu termasuk aurat begitu. Kalau sekarang kan tidak begitu sudah, yang dipentingkan adalah trend hijab kekinian. Ya tidak peduli sudah menutup area mohon maaf dada atau tidak. Yang penting sudah mau berhijab gitu saja, daripada tidak berhijab kan gitu. Banyak kan kita temui contoh yang seperti itu? Coba jelaskan apa sih tujuannya kira-kira?
Zaman sekarang, kita tahu bahwa banyak sekali produk kecantikan. Hal itu sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak permintaan, penawaran semakin banyak juga. Nah yang ditawarkan di sini adalah produk kecantikan tersebut. Berlomba-lomba lah pabrik-pabrik untuk membuat produk kecantikan. Karena kesempatan laku di pasaran besar sekali sehingga produk tersebut juga memiliki nilai jual yang tinggi. Ya boleh dikatakan, sebagai lahan bisnis lah seiring perkembangan zaman, di mana wanita lebih memilih terlihat cantik. Saya takut, setelah memakai produk kecantikan, saya tidak hafal namanya apa saja. Kemudian masuk waktu sholat, mereka justru menundanya dengan alasan takut make upnya luntur. Itu yang saya takutkan. Karena saat PPL kemarin, masuk waktu dhuhur, saya ngajak teman perempuan saya untuk ikut sholat bareng bersama anak-anak. Tapi mereka menolak ajakan saya dengan dalih "sholat di rumah saja." Iya sudah gitu jawab saya. Mereka tidak sadar bahwa air wudhu itu dapat mencerahkan wajah mereka. Ya repot mereka ingin terlihat cantik di hadapan manusia, bukan di hadapan Allah.