Pura-Pura Marah di Chat WA Saja Kau Mudah Dapat Pacar
Wahai jiwa-jiwa yang sakit. Tidak kah engkau bisa membedakan mana itu cinta dan hawa nafsu? Tidak kah kau berpikir pacaran hanya akan membuat dirimu tersiksa? Pacaran adalah permainan di mana kedua belah pihak saling menipu satu sama lain. Hal-hal yang baik dari dirinya saja yang ditunjukkan.
Mendapatkan pacar itu bisa melalui banyak cara ya, salah satunya adalah melalui pesan WA. Ya tinggal chat saja sudah wanita yang dikagumi. Jangan lupa setting strategi dulu. Yang bagus-bagus itu ditunjukkan supaya si wanita itu tertarik lah, wajib begitu memang. Strateginya harus sistematis. Ketika mendapatkan respon positif dari si wanita, jangan salah paham dulu. Dia juga sudah menyiapkan strateginya. Salah satu strateginya adalah membuatmu marah. Caranya bisa memberikan foto mantannya ke kamu lalu minta penilaian kamu, balas wa kamu lama sekali kadang tidak diread dan tidak di balas, singkat dalam membalas wa kamu, kamu minta foto dia tapi dikasih foto yang sekali lihat, dan lain-lain. Nanti dia akan chat kamu "kamu marah?" Walaupun sebenarnya kamu tidak marah sih. Ya itu starategi wanita ketika tahu ada laki-laki yang mendekati dia. Tentu si wanita tahu dan dapat membedakan laki-laki yang ingin melakukan pendekatan dan yang tidak. Jelas terbaca oleh si wanita.
Ketika ditanya "kamu marah?" Laki-laki jawab tidak marah. Tetapi respon sebenarnya mengindikasikan dia marah. Si wanita mencoba untuk menjelaskan lah. Si laki-laki kemudian pura-pura marah supaya si wanita merasa kasihan, peduli, dan memikirkannya. Ini bagian strategi dari laki-laki ya. Si wanita chat, si laki-laki tidak balas lama sekali. Itu disengaja oleh laki-laki. Setelah si wanita tidak dichat, nah baru lah si laki-laki chat. Terjadi sebuah komunikasi di sini. Si dia tanya "kamu marah sama aku?" Kamu jawab "tidak kok" walaupun sebenarnya marah. Terjadi sebuah komunikasi dan interaksi melalui pesan WA, bahkan setiap hari. Lambat laun, kamu mengajak dia telponan atau vc-an. Terakhir kamu ngajak ketemuan dia. Ini diistilahkan kencan kata mereka. Besok ngajak ketemuan lagi, makan bareng misalnya. Kamu adalah gebetan dia. Dia sudah jadi gebetan kamu. Langkah selanjutnya kalau kamu merasa yakin, kamu akan ngajak dia pacaran. Tidak perlu takut ditolak, pasti diterima itu sudah.
Wanita itu senang kalau dichat laki-laki. Apalagi laki-laki chat dia dengan masuk untuk menjalin hubungan dengannya. Maka yang harus laki-laki tunjukkan di sini adalah sikap berani. Nggak boleh dingin dan malu, kalau dingin dan malu kebaca oleh si wanita. Saya pernah chat dengan teman lama saya. Saya chat dia via Facebook tahun 2019. Pertanyaannya kenapa saya chat dia? Ada teman saya bernama Muis memberitahu pada saya bahwa Winda (teman saya Mts dulu) juga mengambil prodi yang sama seperti saya yakni pendidikan Bahasa Inggris. Namun dia kuliahnya di UNEJ, saya di UIN. Saya lihat Facebook Winda siapa tahu dia punya. Saya chat kemudian, isinya yaitu saya ingin sharing referensi buku bahasa Inggris untuk keperluan skripsi. Karena susah cari buku Bahasa Inggris itu, yang banyak itu berbentuk PDF. Setelah itu diprint. Kalau saya print, wah habis uang banyak saya. Makanya saya tanya Winda siapa tahu dia punya. Tahun 2019 itu saya sudah semester 7 dan sedang mengerjakan proposal penelitian.
Tahun 2023, Winda balas chat saya. Ini saya sudah lulus kuliah dan sudah kerja. Jadi saya chat dia tahun 2019, 4 tahun kemudian baru dibalas. Winda ini teman satu kelas saya di Mts, berapa tahun sudah saya tidak komunikasi dengan dia. Nah, begitu dia balas chat saya, dia sedikit membuka lembaran masa lalu ketika saya ada di Mts. Saya orangnya begini lah begitu lah. Begitu saya balas chat dia, dia berkata bahwa saya terlalu formal dan dingin. Saya masih sama seperti dulu katanya. Dari serangkaian chat saya ke Winda, dia itu bisa baca maksud dan tujuan saya apa. Kalau pembaca mau lihat chat saya di Facebook pun tidak menunjukkan adanya maksud tertentu, misalnya mendekati Winda untuk menjalin hubungan.
Mau menjalin hubungan dengan seseorang, membutuhkan beberapa tahapan, salah satunya melalui pendekatan di wa itu. Setelah sekian lama chat berlangsung, muncul rasa ketergantungan yang membuatmu ingin terus chat dia. Hati-hati wanita pandai membuat kamu nyaman dan terus chat dia. Termasuk strategi wanita juga itu. Tetapi yang dibahas di sini bukan itu, laki-laki yang ketahuan marah dengan wanita di wa, membuat wanita merasa kepikiran dan semakin peduli dengan dia. Hati wanita memang seperti itu, dia lebih menggunakan perasaan daripada pikiran. Tidak seperti laki-laki yang menggunakan pikiran dibandingkan perasaan. Jangankan di wa, di kehidupan nyata pun juga sama. Pernah saya ngajar di kelas 3 SD, Atiqah memberitahu saya bahwa Rafa membawa korek api di kelas. Tahu akan hal itu, saya rampas korek apinya. Karena saya takut disalahgunakan. Rafa kemudian tertunduk lesu dan meletakkan keningnya di atas meja. Singkat cerita istirahat.
Semua siswa istirahat, kecuali Rafa yang masih ada di atas bangku. Saya yang saat itu sedang mengoreksi pekerjaan anak-anak, diberitahu oleh salah satu siswa jika Rafa ini nangis. Mendengar itu, saya minta Rafa untuk tidak nangis dan memintanya untuk segera istirahat. Atiqah yang tahu Rafa menangis, mencoba untuk menenangkannya. Dicoba terus sama Atiqah, siswi kelas 3 ini. Tampak Rafa marah karena Atiqah memberitahu saya kalau Rafa membawa korek. Saya bilang kemudian ke Rafa, nanti pak Galuh kembalikan Rafa. Atiqah mencoba menenangkan Rafa terus sambil mendekati Rafa, dan akhirnya pun Atiqah juga menangis. Saya tanya kenapa Atiqah menangis, kan yang dihukum Rafa. Atiqah bilang ini salah saya pak katanya udah ngasih tahu ke pa Galuh kalau Rafa bawa korek. Dari cerita di sini mengajarkan bahwa wanita itu mendekati masalah menggunakan perasaan. Dia mudah merasa kasihan. Laki-laki pun yang diketahui pura-pura marah saja di wa, wanita itu pasti akan chat dia balik dan tanya kejelasannya. Laki-laki itu terus akan pura-pura marah setelah tahu wanita itu peduli pada dia. Ketika laki-laki chat si wanita lagi dengan tidak pura-pura marah. Atau dengan kata lain menunjukkan sikap yang baik dengan kirim stiker atau emo ketawa, wanita merasa senang. Padahal sebetulnya wanitalah yang sengaja membuatmu marah, tetapi ketika kamu marah dia tidak senang. Setelah kamu chat dia lagi, wanita akan berusaha membuat kamu senang dan nyaman chat dengannya. Dia tidak ingin membuat kamu marah. Hal receh yang kamu utarakan ke dia, pasti dibalas. Panjang sekali chatnya gitu ya. Itu rambu positif sudah untuk kamu dapat hatinya dan mengajak dia berpacaran. Wanita itu tidak berpikir apakah dia itu cinta atau tidak sama kamu. Yang dia rasakan adalah effort dan kerja kerasmu mendekati dia. Kamu ngajak dia pacaran pun, dia pasti mau walaupun dia sebenarnya tidak cinta sama kamu. Tetapi anehnya segala macam bentuk perlakuan wanita kepadamu, dia namakan cinta. Contohnya dia peduli dengan kamu, kamu udah sarapan belum, jaga kesehatan, jangan tidur malam nanti sakit, dll. Kalau dalam istilah psikologi ini namanya persepsi. Cinta itu tidak seperti itu.
Dalam tulisan ini, pelajaran yang bisa diambil adalah untuk laki-laki jangan chat perempuan. Chat di grup saja jangan pribadi. Walaupun maksud dan tujuan kamu chat itu baik. Wanita bisa membaca dan peka tentang apa maksud kamu sebenarnya chat dia. Menurut saya itu adalah kecerdasan tersendiri lah yang tidak laki-laki punya. Saat kamu chat dia, kamu tanya tugas misalnya. Wanita yang sebelumnya pernah berpacaran, itu pandai mereka-reka maksud kamu apa. Kamu chat terus dia dengan maksud baik seperti saya dulu misalnya, wanita peka dan berpikir oh ternyata tidak ada apa-apa. Hati-hati kamu masuk dalam radar pemeriksaan dia loh. Oh jelas ketahuan kalau kamu chatnya bermaksud lain. Tapi biasanya laki-laki yang polos dan tidak peka seperti saya dulu, itu akan membuat wanita kebingungan. Untuk wanita, jangan mudah balas chat laki-laki, sudah itu saja. Sekedar untuk menjaga-jaga saja. Jangan kasih rambu hijau sama laki-laki. Tapi biasanya setahu saya, laki-laki dulu yang mulai chat perempuan, bukan perempuan dulu. Katanya sih laki-laki yang chat kamu duluan itu karena ada perasaan sama kamu. Dia ingin membina kedekatan dengan kamu. Pasti kamu akan menunjukkan sesuatu yang baik dari diri kamu ke laki-laki ini bukan? Bingung juga saya si A cinta, si B tidak cinta. Si A mendekati si B, terus menerus lama-kelamaan B cinta juga akhirnya pacaran mereka berdua. Setahu saya cinta itu melibatkan semuanya sebelum ada pendekatan. A juga cinta B juga cinta. Bukan dimulai oleh satu orang dulu. A cinta B tidak cinta. A menunjukkan rasa perhatian kepada B, ya lama-lama B nyaman dan senang. Menerima cinta kamu kemudian. Sulit memang, orang pacaran gak paham artinya cinta soalnya. Bagaimana saya mau menjelaskan?