Bukan Soal Berapa Lama, Berapa Kali, dan Berapa Usiamu Saat Kamu Berpacaran
Di tengah-tengah obrolan, ada seseorang yang bercerita perihal pacaran. Bahwasanya dia dulu pacaran mulai dari bangku sekolah dasar. Temannya yang mendengar itu merespon dengan cukup kaget "hihh masih SD sudah pacaran kamu wkwkwkw." Temannya yang satu bertanya "emang kamu pacaran mulai kapan?" Dijawab sama temannya "mulai SMP kelas 2 sih. Masih mending aku lah daripada kamu." Cerita pun berlanjut hingga pada pertanyaan berapa kali mereka berpacaran.
Teman yang satu berkata dia sudah berpacaran sebanyak empat kali. Temannya yang lain berkata masih dua kali. Temannya yang berpacaran dua kali itu merasa dirinya lebih baik dibanding dengan temannya yang satunya itu. Cerita pun berlanjut hingga pada topik berapa lama mereka berpacaran.
Teman yang satu berkata bahwa dia pacaran paling lama itu selama satu tahun. Teman yang lain berkata bahwa dia paling lama pacaran itu selama 7 bulan. Dia yang pacaran selama 7 bulan itu merasa dirinya hebat dibandingkan dengan temannya yang satu tahun itu.
Teman-teman semuanya, pacaran itu bukan soal berapa lama, berapa banyak, dan mulai usia berapa anda saat berpacaran dulu. Kalau anda pacarannya dari SMA, sedangkan ada teman anda mulai pacaran saat SMP, lantas anda merasa diri anda paling baik? Tidak seperti itu juga. Anda berpacaran lima kali, teman anda berpacaran 10 kali, lantas anda merasa diri anda lebih baik dibandingkan teman anda itu? Ya tidak seperti itu.
Fakta yang ada adalah bahwa kalian sama-sama pernah berpacaran begitu. Analoginya seperti ini, anda pernah ke Monas tiga kali, teman anda juga pernah ke Monas satu kali. Ketika saya tanya kalian berdua, "kalian pernah ke Monas gak?" Tentu, kalian berdua akan menjawab pernah. Di sini saya tidak bertanya, berapa kali anda ke Monas, saat usia berapa anda ke Monas, dan berapa lama anda ke Monas. Fakta yang ada dan dapat diterima di sini ialah kalian berdua pernah ke Monas begitu.
Yang saya tidak habis pikir, saya pernah menemukan seorang teman yang mentertawakan temannya karena temannya ini pernah berpacaran saat masih SD. Nah, yang mentertawakan juga pernah berpacaran seperti itu, kan lucu. Sama-sama berpacaran tapi merendahkan temannya, setelah tahu salah satu temannya berpacaran mulai SD. Pentup dari saya, tidak ada yang namanya pacaran, tidak ada yang namanya komitmen-komitmenan, kalau mau nikah saja. Terima kasih