Menyambut Tanggal 1 Ramadhan: Keren Sekali Kami Berempat

       Tadi malam, entah kenapa saya merasa keren sekali begitu. Sampai saya berpikir "seandainya dijadikan video cinematic keren sekali ini." Setelah itu hasilnya diposting di status WA. Keren sekali begitu, momen di mana kami berempat menantikan kabar sidang isbat dalam penentuan bulan Ramadhan. 

       Setelah sholat Maghrib berjamaah, kami berempat tidak langsung pulang ke rumah. Karena kami perlu menyiapkan segala keperluan untuk sholat terawih nanti. Nah, yang jadi kendala saat itu adalah hilal masih belum tampak. Sehingga kami berempat merasa sedikit cemas dalam menunggu keputusan menteri agama. Saat itu, kami menunggu informasi di serambi masjid. 

      Kecemasan itu semakin bertambah, setelah kami tahu bahwa 10 menit lagi masuk sholat isya. Banyak ditemukan warga yang mulai berbondong-bondong datang ke masjid saat itu. Kami yang saat itu menunggu informasi di serambi masjid memutuskan untuk tetap melaksanakan sholat isya sambil menunggu informasi lebih lanjut terkait penentuan tanggal 1 bulan Ramadhan. Momen di mana kami bergegas masuk ke dalam masjid dari serambi masjid itu wah keren sekali. Anggota OSIS dan panitia lomba  Agustusan mah kalah keren dengan kami. 

       Kalau tidak salah, hampir setengah jam kami menunggu informasi di serambi masjid. Saya ditemani oleh mas Santoso, ketua takmir kami. Mas Fajar sebagai seksi pembangunan, Mas Nehin sebagai seksi perlengkapan, dan saya sendiri sebagai sekretaris. Saat itu saya perhatikan, mas Santoso tengah chattingan dengan salah satu pengurus takmir masjid Al-Amin yang terletak di dekat alun-alun Jember. Beliau tengah menanyakan kepastian kapan tanggal 1 bulan Ramadhan ditentukan. 

      Karena tidak ada kepastian, kami berempat ini mulai berunding gimana enaknya. Semua warga soalnya pada merasa bingung menunggu di rumah. Sehingga tidak sedikit dari mereka datang ke masjid demi menunaikan sholat terawih. Salah satu dari kami mengusulkan, "bagaimana kalau diumumkan dulu lewat mic bahwa kami perlu menunggu keputusan dari pemerintah mengenai penentuan bulan Ramadhan?" Saya bilang nggak usah sudah, pengumumannya nanti saja setelah sholat Isya. Semua sepakat berkata "OK" 

      Setelah adzan, biasanya di masjid kami diadakan sebuah pujian dengan membaca sholawat sembari menunggu iqomah. Nah, saya dan mas Santoso ada di luar masjid kembali sambil nunggu info bulan Ramadhan kapan ditetapkan. Saya bilang ke mas Nehin, pujiannya lamakan saja tidak apa-apa. Dilamakan tuh akhirnya oleh beliau. Tetapi tak kunjung ada info resmi dari pemerintah. Wah setelah berunding dengan mas Santoso, akhirnya kami sholat isya terlebih dahulu. Bahkan, setelah sholat isya pun, info resmi bulan ramadhan belum kunjung mendapat kepastian. Hal itu membuat kami terpaksa untuk mengumumkannya di mic. Dari situ, banyak warga yang pulang dulu ke rumah. Untungnya warga pulang ke rumah tidak dengan ekspresi kesal atau semacamnya. 

     Selang beberapa menit kemudian, baru muncul tuh info resmi dari pemerintah. Akhirnya kami mengumumkan kembali bahwa warga yang mau menunaikan ibadah sholat tarawih dipersilahkan segera datang ke masjid. Wah kalau boleh jujur, kami menunggu informasi itu seperti menunggu detik-detik proklamasi saja. Tetapi jujur keren itu kalau dari awal prosesnya dijadikan video dokumenter cinematic begitu. 

       

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?