Naik Lift ke Lantai Dua

       Suatu malam, saya, adik, sepupu, dan kakek bermain gaple di depan teras rumah saya. Saat itu, banyak sekali nyamuk berterbangan. Lalu, saya menyuruh adik saya untuk mengambil raket nyamuk di ruang tamu. Namun, adik saya menolaknya dengan alasan malas jalan. Padahal kalau dihitung-hitung, jarak teras ke ruang tamu itu hanya semeter. Cukup buka pintu, sudah sampai di ruang tamu. Nah, kejadian ini mengingatkan saya kepada mahasiswa yang mau ke lantai dua, namun memilih untuk naik lift. 

        Suatu hari, saya ada perkuliahan di lantai lima. Tadinya, saya sama sekali tidak ada pikiran untuk naik lift. Tetapi, melihat kondisi lift yang saat itu sepi, saya memutuskan untuk naik lift. Nah, pintu mulai menutup perlahan, tiba-tiba dari kejauhan muncul dua orang mahasiswi berteriak "tunggu-tunggu."  Lalu saya julurkan tangan saya sehingga pintu lift menolak menutup. Tidak lama kemudian, mereka masuk. Saya tanya "mau ke lantai berapa mbak?" Salah satu dari mereka bilang "lantai dua mas." Lalu saya tekan nomer dua pada papan elektronik yang berada di lift. Hal itu membuat saya tertawa dan berkata pada mereka "ke lantai dua naik lift?" Salah satu dari mereka menjawab "iya mas malas jalan kaki soalnya." Mendengar itu, saya diam saja. Lima detik kemudian, mereka sampai ke lantai dua. 

      Di sini, saya tidak bermaksud melarang anda untuk naik lift. Mau anda naik lift dari lantai satu ke lantai satu lagi itu hak anda.Tapi, selama masih bisa berjalan menggunakan tangga, gunakanlah tangga itu. Lebih-lebih kalau hanya ke lantai dua. Nah, baru kalau ke lantai enam dan seterusnya, anda bisa memanfaatkan lift. Nah, dari kejadian ini membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Universitas Stanford benar adanya. Di mana di dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan peringkat pertama di mana penduduknya malas jalan kaki. Terima kasih 

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Ada Yang Mengendus Blog Saya

Tiga Tipe Teman Saat Kau Jatuh di Dasar Jurang

Sejak Kapan Presentasi Dilarang Tanya?