Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Kemaksiatan Dibalut Kesenian

       Malam tadi sekitar pukul 22:00 WIB, saya diajak adik saya untuk menonton sebuah pertunjukan campursari di dekat rumah kami. Suara sound dari pertunjukan tersebut juga terdengar nyaring dari rumah kami. Sebetulnya saya tidak ada maksud untuk menonton pertunjukan tersebut. Sama sekali tidak ada niatan juga. Namun kalau boleh memberitahu, pagelaran campusari tersebut diadakan bukan satu dua kali di dekat rumah kami, tetapi berkali-kali. Dan dari sekian banyaknya jumlah pertunjukan, saya sama sekali belum pernah menonton pertunjukan tersebut. Mendengar adik saya yang terus merengek mengajak saya untuk menonton pagelaran itu, hati saya tergerak untuk menontonnya mengingat ayah dan ibu saya juga mengizinkan saya menemani adik saya menonton pertunjukan campusari.        Setiba di lokasi, banyak sekali orang menonton pertunjukan campursari. Dari mulai anak-anak hingga orang tua. Perlu diketahui, pagelaran itu diadakan tidak di atas panggung melaink...

Ramenya Tahlilan Pada Malam Ketujuh

       Kemarin malam adalah tahlilan malam ketujuh almarhum Mbah saya. Tahlilan tersebut dilaksanakan di kelurahan Kebonsari kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Tahlilan tersebut dilaksanakan tidak pada umumnya. Kalau umumnya, tahlilan dilaksanakan di rumah almarhum atau almarhumah. Namun di kelurahan Kebonsari, tahlilan dilaksanakan di masjid. Karena dilaksanakan di masjid, kita yang di dalam jadi tahu berapa banyak orang yang datang tahlil dari malam ke malam. Ada pun yang menarik disini adalah pada malam ketujuh karena banyak sekali orang datang. Saking ramainya, masjid tidak muat menampung orang-orang yang tahlil.         Berbeda dengan kampung saya, di kampung saya, tahlilan dilaksanakan di rumah almarhum atau almarhumah. Sehingga kita tidak tahu berapa banyak orang yang hadir dari malam ke malam.Umumnya di kampung saya, orang yang datang tahlil selalu stabil. Dari malam pertama hingga malam ketujuh orang-orangnya itu saja. Berbeda sekali ...

Diskusi Tikus: Sebuah Nasehat

       Suatu hari, ada segerombolan tikus tengah menggelar forum diskusi di loteng.  Adapun yang didiskusikan ialah bagaimana cara untuk menghentikan ganasnya kucing agar tidak memakan salah satu diantara tikus yang sedang berdiskusi tersebut. Forum diskusi pun dimulai dengan dipimpin moderator tikus, sebut saja tikus A. Muncul pertanyaan dari diskusi, "bagaimana cara menghentikan atau menghindari kucing yang akan memangsa kita para bangsa tikus?"        Diskusi pun berjalan alot, dimana terjadi pro dan kontra antar audiens. Ketegangan pun terjadi. Dan perdebatan tak terelakkan lagi. Karena ini menyangkut kemaslahatan umat tikus bersama. Maka emosi menggebu-gebu wajar terjadi di tengah-tengah forum. Contohnya meja diskusi remuk dihancurkan oleh tikus, Alhamdulillah saat itu tidak ada satu pun tikus yang tertidur. Sampai pada akhirnya, ada tikus B memberikan solusi "baiklah, bagaimana kalau kita siasati saja masalah ini dengan mengalungkan kal...

Keramat Pondok: Kamu Tidak Mondok? Takut Gudiken

       Pernah suatu malam, rumah saya kedatangan sahabat. Kita ngobrol banyak hal begitu. Ada yang menarik dari sekian banyak obrolan tersebut. Salah satunya adalah sahabat saya mengaku ngin mondok dari dulu, namun takut gudiken.         Perlu diketahui, gudiken adalah sejenis penyakit gatal-gatal yang umum dialami oleh santri. Ketika mondok selama satu tahun, saya pun juga mengalami penyakit gatal-gatal tersebut. Namun kata ustadz saya, itu tandanya saya sudah menjadi santri. Banyak argumen muncul dari santri-santri yang lain bahwa kalau sudah merasakan gatal-gatal tandanya sudah menjadi santri.          Mendengar omongan bahwa takut mondok karena gudiken ini pernah saya dengar sebelumnya. Dan semua yang mengatakan demikian adalah orang yang sama sekali belum pernah mondok. Saya curiga ini adalah tipu muslihat atau stimulus setan untuk mencegah orang-orang yang memiliki keinginan untuk mondok. Lagipula saya bingung d...

Study Tour: Kacaunya Saya

      Semester lima yang lalu, prodi kami mengadakan acara study tour ke Bali. Segala macam persiapan sudah dipersiapkan dari mulai anggaran dan seterusnya. Kami kesana itu kurang lebih tiga hari dua malam begitu. Simak ceritanya..        Kami berangkat ke Bali bada Maghrib. Sampai di tengah perjalanan tepatnya di gumitir, saya mengalami sakit kepala dan perut. "Ah masa saya mabok nih? Seumur-umur belum pernah begini saya ini wah gak bener ini" dalam hati saya. Kekhawatiran saya ternyata benar, saya mual dan akhirnya mabok. Mengetahui saya mabok, kernet bus menyuruh saya pindah ke depan. Kalau ingat kejadian ini malu karena teman-teman yang lain berkata "Galuh laki-laki kok lemah sih".        Tiba di sebuah pom bensin, sebelum menyeberang ke Bali, kami istirahat sembari sholat isya bagi yang belum melaksanakan. Nah, disitu saya sempatkan beli koyo dan fresh-care untuk membuat badan saya menjadi hangat.  Kebetulan di dekat pom b...