Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Negara Selalu Merusak Momen Indah Keluarga

       Siang tadi sekitar pukul 13:00 WIB, saya menjenguk murid saya yang tengah sakit. Dia tidak masuk sekolah selama lima kali berturut-turut. Sebagai wali kelasnya, hal itu tentu membuat saya khawatir dan ingin tahu kabar dia terkini.        Sampai di rumah murid saya, saya disambut oleh kakaknya. Dia mempersilahkan saya masuk, sedangkan dia keluar untuk menyusul dan mengabari ibunya yang sedang berjualan di warung. Di kamar, saya duduk sembari bertanya kabar murid saya. Dia tampak panas saya pegang keningnya. Terjadilah sebuah obrolan singkat di sini.       Saya mulai tanya perihal sakit yang dideritanya. Dia jawab sakit panas. Lalu saya tanya lagi perihal keluarganya "itu tadi siapa?" Dia jawab "kakak saya." Kemudian saya tanya lagi kemana ibu kamu. Dia jawab ibunya jualan di warung. Saya tanya "ayahnya kerja?" Dia jawab "iya pak kerja di Gresik." Di sini saya tidak tahu pasti pekerjaan ayah dia apa. Tiba-tiba ibunya datan...

Selama di Bawah Sulit untuk Dihargai

       Tadi siang, saya oleh kepsek disuruh menyerahkan dokumen ke Aula SDN Slawu 3. Saya sendiri tidak tahu itu berkas apa. Amat tidak etis bagi saya jika saya membukanya tanpa seizin kepsek. Saya pun sadar, saya juga tidak berhak untuk mengetahui itu.         Sampai di Slawu 3, saya tanya ke petugas yang ada di dalam ruangan. Tadi, saya lihat ada dua orang yang berada di dalam ruangan. Tidak lupa saya ucapkan salam terlebih dahulu. Lalu saya susul dengan alasan saya datang ke sana. Alasan saya yaitu ingin menemui pak Wawan. Saya mengatakan itu dengan kalimat yang baik dan gestur yang beradab. Harapan saya, saya juga mendapatkan balasan yang baik dan beradab pula. Namun perlakuan tidak etis yang saya terima dari kedua petugas tersebut. Mereka tidak senyum menyambut saya dan mereka memberitahu di mana pak Wawan berada menggunakan gestur jari telunjuk.  Hanya gesture saja, tanpa diikuti dengan kata-kata dari mereka. Paling tidak ngomong l...

Supporter Kampungan: Datang ke Stadion hanya untuk Memprovokasi

       Dua tahun lalu, kabupaten Jember mengadakan turnamen pelajar SD tingkat kabupaten. Turnamen tersebut dibagi menjadi 31 tim yang mewakili masing-masing kecamatan. Di turnamen ini, kecamatan Patrang terpilih sebagai tuan rumah. Para tim-tim tersebut berlaga di stadion Notohadinegoro yang terletak di Kreongan, kecamatan Patrang. Dari turnamen ini, hanya satu yang saya permasalahkan. Yaitu sikap supporter yang masih kekanak-kanakan. Ya boleh dibilang masih primitif lah pemikirannya. Padahal mereka sudah tua-tua.         Dalam turnamen tersebut, guru olahraga di sekolah tempat saya ngajar turut bagian menjadi pelatih tim dari sepak bola kecamatan Patrang. Beliau punya andil dalam memilih dan menentukan pelajar SD berbakat se-kecamatan Patrang untuk mengikuti turnamen tersebut. Di sekolah kami, ada perwakilan satu anak yang ikut tim tersebut. Jadi boleh dikatakan, semua pemain dari tim tersebut berasal dari sekolah dasar yang berbeda-beda. D...

Apa yang sudah Diputuskan di dalam Rapat ternyata dapat Diganggu Gugat

       Tanggal 2 Juli kemarin, diadakan rapat guru di sekolah kami. Rapat tersebut membahas banyak hal mulai dari persiapan MPLS kelas 1, pembagian guru kelas, dst. Nah, pada pembagian guru kelas ini, saya sedikit merasa kecewa saja. Karena ternyata hasil rapat tersebut bisa digugat di kemudian hari.         Awalnya pada penentuan guru kelas, saya diberi amanah untuk memegang kelas 5B. Di sini saya menerimanya dengan senang hati. Karena bagi saya, kelas 5 itu mudah diatur dibandingkan dengan kelas di bawahnya. Dari hasil rapat itu juga, saya kemudian segera mencari administrasi kelas 5 seperti modul ajar, protah, promes, kalender pendidikan, dst.         Tanggal 12 Juli, saya oleh salah satu guru diberitahu bahwa saya rupanya diganti untuk ngajar di kelas 4B. Mendengar itu jujur saya terkejut. "Hah diganti? Kan di rapat kapan lalu saya di 5B. Apa gunanya rapat terus kalau pada akhirnya diganti di kemudian hari?" Padah...

Belalah Mereka yang Diperlakukan Semena-mena

Gambar
       Tadi malam, saya sedang rapat pengurus takmir. Di rapat itu, saya merasa bosan. Nggak tahu harus apa. Yang dibahas muter-muter begitu. Mau izin pulang, saya sendiri pembawa acaranya, kan gak mungkin. Ya sudah lah, saya isi kebosanan saya dengan periksa jam di hp. Ya sekilas lihat-lihat notif chat masuk di grup juga lah.          Beberapa menit kemudian, ada chat masuk di grup Talkshow Seleksi Kompetensi PPPK . Nah, chat tersebut sontak menggugah hati saya untuk lalu kemudian nimbrung di grup. Jujur, saya itu tidak pernah nimbrung di grup-grup seperti itu. Apalagi saya sendiri juga nggak ada yang kenal dengan mereka semua. Nah, gara-gara chat tersebut yang sifatnya menurut saya ada kesalahpahaman dan perlu diluruskan, maka akhirnya saya ikut chat di grup kemudian. Isi chatnya seperti ini;        Dari chat di atas, kita bisa belajar bahwa Bu Aisyah ini salah paham terhadap bu Ika. Beliau mengira Bu Ik...