Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Wanda Anak Kecil yang Malang

Gambar
       Hari Jum'at tanggal 9 kemarin, saya dikejutkan dengan kedatangan teman adik saya di rumah kami. Adik saya membawa dua orang temannya ke rumah kami untuk mengerjakan ujian akhir sekolah. Kedua temannya adalah Putri dan Wanda. Kalau Putri datang kemari saya tidak terkujut karena sebelumnya dia bilang mau mengerjakan UAS di rumah kami. Itu dikarenakan kedua orang tuanya yang bekerja. Putri merasa tidak bisa jika mengerjakan UAS seorang diri. Nah, kalau Wanda ini saya terkejut karena sebelumnya adik saya tidak bilang ke saya kalau Wanda mau melaksanakan ujian di rumah kami begitu. Ada apa gerangan?        Saya tanya ke Putri dan adik saya penyebab kenapa si Wanda ujian di rumah kami. Penyebabnya adalah; pertama Wanda rumahnya jauh, karena jauh tersebut tidak jarang ketika mengerjakan ujian, Wanda selalu datang terlambat mengumpulkan ujian di sekolah. Selain jaraknya yang jauh, dia datang ke sekolah juga jalan kaki. Bisa dibayangkan sendiri dia ...

Lucunya Dengar Komentator Bola Indonesia

Gambar
       Tadi malam saya menonton pertandingan sepakbola antara kesebelasan Madura United bersua Persebaya Surabaya di layar kaca tv. Sudah lama saya tidak menonton bola Indonesia sejak adanya covid 19. Ada yang berbeda dari menonton bola Indonesia sebelum dan saat covid 19 terjadi. Perbedaan terletak pada cara komentatornya mengomentari jalannya pertandingan. Berbeda sekali sejak sebelum covid 19. Atau mungkin saking lamanya saya tidak nonton bola Indonesia? Terus begitu nonton langsung terasa berbeda? Padahal yang membawakan acara sama yaitu bung Vallen dan Binder. Tapi yang satu ini terasa amat berbeda.          Saya dipanggil kakek ke rumah beliau untuk nonton bola. Tapi jatuhnya seperti nonton lawak. Tidak henti-hentinya saya senyum sendiri. Pemain nyundul bola, jauh dari gol sudah jebret katanya. Terus komentatornya saling berebut komentar kan lucu. Ngegas seperti orang balapan motor begitu. Kalau komentator di liga Inggris enak, ada jeda...

Kemana Protokol Covid 19 itu?

         Tadi sore, saya, adik dan ibu saya pergi belanja baju untuk lebaran di sebuah toko perbelanjaan di kecamatan sumbersari kelurahan Sukorejo. Sepanjang perjalanan saya dikejutkan karena banyak orang yang mengabaikan protokol covid 19. Di jalan raya misalkan, banyak pengendara yang tidak memakai masker lagi. Entah dicuci atau yang lain saya tidak tahu.         Sampai di tempat perbelanjaan tersebut, saya juga dikejutkan dengan diabaikannya protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan covid 19. Masuk di toko tersebut, tidak ada satpam yang cek suhu badan kami dengan termogun. Saya juga tidak melihat ada hand sanitizer yang disediakan oleh pemilik toko. Yang saya lihat hanya tempat cuci tangan saja di luar toko. Itu pun banyak pengunjung yang datang langsung masuk saja tanpa cuci tangan terlebih dahulu. Awalnya saya memaklumi karena tokonya selain kecil, juga terletak di pedesaan. Sehingga pengawasannya tidak seketat toko-toko d...

Fenomena Meresahkan di Depan Lampu Merah

Gambar
        Kemarin saya pergi bersama ibu dan adik saya ke tempat perbelanjaan di kecamatan Sumbersari Kelurahan Sukorejo. Sepanjang perjalanan, ada beberapa fenomena yang saya amati. Salah satu fenomena tersebut adalah fenomena di depan lampu merah. Banyaknya pengendara yang tak patuh dengan rambu lalu lintas membuat saya resah sekali. Bukan kali ini saja, tetapi sudah lama saya dibuat resah.         Keresahan pertama adalah, banyaknya pengendara yang tidak sadar dengan tulisan. Di lampu merah Bhayangkara, dekat perlintasan kereta api, tertulis jelas di papan belok kiri ikuti isyarat lampu lalu lintas. Tetapi masih banyak saja pengendara yang melanggar. Mereka memilih untuk langsung belok kiri dengan menghiraukannya tulisan pada papan tersebut. Mereka terkesan buru-buru saya lihat. Apa mau memadamkan kebakaran atau mengantar jenazah saya tidak tahu. Yang jelas bukan itu jawabannya.          Ketika saya mengantarkan kakek ke ...

Sholat Jamaah di Masjid Al Ikhlas: Iqomahnya Cepat Sekali

        Sudah menjadi lagu lama di masjid dekat tinggal kami, muadzinnya terlalu cepat mengumandangkan iqomah. Siapa pun muadzinnya, pasti cepat Iqomahnya, terutama waktu Maghrib dan Isya. Pujian seperti sholawat, syair, dst sih ada, tetapi sangat cepat. Selain itu, karena terlalu cepatnya iqomah, hampir tidak ada orang yang mau melaksanakan sholat sunah qobliyah dan tahiyatul masjid. Berbeda dengan masjid yang lain begitu. Di masjid lain, membaca pujiannya cukup lama, sehingga orang dapat melaksanakan sholat sunah qobliyah. Selain itu, datang ke masjid jalan kaki tidak terlalu terburu-buru. Sampai dalam masjid enak tidak kecapekan dan sholat bisa khusyu.          Di masjid Al-Ikhlas, masjid dekat tinggal kami, Iqomahnya sangat cepat sekali. Setelah selesai mengumandangkan adzan, biasanya membaca pujian baik berupa sholawat, sifat-sifat wajib Allah, syair, dsb. Namun pujiannya terlalu cepat juga. Saya pribadi, tatkala hendak ke masjid, saya m...

Hidup Itu Lucu : Niat Bantu Orang Malah Nginjak Tai Kucing

         Kemarin malam ba'da isya, saya hendak service laptop. Sebelumnya saya sudah pergi kesana. Dua kali berturut-turut saya tidak kunjung bertemu tukang servisnya, ini adalah kali ketiga saya ingin bertemu dengannya. Kalau tidak ketemu lagi, besok kali keempat kesana lagi gitu saja. Dua kali tidak bertemu beliau lantaran beliau keluar dengan keluarganya. Setelah ditelpon kok tidak aktif, saya memaksakan diri untuk kesana, siapa tahu orangnya ada begitu.           Saya sengaja pergi kesana agak malam sekitar jam 20:00. Karena sebelumnya, saya pergi sekitar pukul 19:00, beliaunya tidak ada (keluar). Sekitar 60 meter dari rumah saya, saya bertemu tetangga saya, namanya Bu Sadan. Beliau yang tengah jalan kaki saya hampiri dan tanyai "Arep teng pundi lek?" Beliau jawab "Iki katene Ning Ella (toko besar)" saya respon "oh yo wes lek ngono nunut aku ae lek, gak opo-opo wes tak terne sampean, timbang mlaku bengi-bengi". Dari arah berlawa...