Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Didholimi oleh Sekolah Sendiri: Menjadi Finalis Olimpiade Bahasa Inggris Tingkat Nasional Tetapi Tidak Direstui Oleh Kepala Sekolah

Gambar
       Tadi malam sekitar pukul 21:00 WIB, saya tidak sengaja memecahkan gelas yang berada di atas sebuah kayu yang panjangnya mencapai satu meter lebih. Kayu panjang tersebut diletakkan di atas meja belajar saya. Fungsinya untuk menaruh buku bacaan, sisir, pigura, gunting kuku, dan lain-lain. Nah, saya niatnya mau mengambil headset di atas kayu tersebut. Headset sudah terambil, saya tidak sengaja menjatuhkan sisir di bawah lantai. Sisirnya jatuh ke sudut dekat meja. Begitu saya ambil sisir itu, kepala saya terbentur kayu panjang tadi. Alhasil, gelas yang saya letakkan di atas kayu panjang tersebut jatuh di lantai dan pecah. Terpaksa saya harus membersihkan pecahan kaca dari gelas tersebut.          Di tengah-tengah membersihkan gelas yang pecah tadi, saya juga membereskan buku-buku saya yang berserakan di bawah lantai tepat di bawah meja. Karena kalau tidak, khawatirnya butiran pecahan gelas tersebut terselempit di buku-buku saya, kan bahaya...

Gara-Gara Satu Alien: Semua Jama'ah Sholat Maghrib Tidak Khusyuk

       Saat sholat jama'ah Maghrib tadi, masjid di kampung kami kedatangan jama'ah asing. Sebut saja dia alien begitu. Kami sendiri pun tidak tahu dia siapa dan darimana asalnya. Yang pasti, kami semua baru melihat alien tersebut sholat di masjid kami.          Ketika imam takbir, alien tersebut mengucapkan takbir dengan lantang. Sontak hal itu membuat jama'ah yang lain terganggu. Karena alien itu mengucapkannya dengan bacaan takbir yang kurang jelas. Dan tak sedikit para jama'ah yang tertawa. Bahkan, suara takbir alien tersebut terdengar nyaring menurut tetangga-tetangga kami yang kebetulan berhalangan untuk sholat berjamaah.          Di masjid kami, untuk sholat Maghrib dan Isya selalu ramai dihadiri para jama'ah. Kalau bisa dihitung, mungkin sekitar 50 jama'ah lebih. Dan posisi si alien itu berada pas di belakang Imam. Waduh hampir semua jamaah tidak khusyu sholat menghadap Allah. Tidak khusyu karena alien tersebut...

Mimpi Bertemu Raden Mas Said (Sunan Kalijaga)

Gambar
       Suatu hari, saya melihat hiruk pikuk kehidupan di sebuah tanah lapang. Saya perhatikan ada seseorang memakai pakaian dan celana hitam. Ikat kepalanya juga terbuat dari kain hitam. Saya tidak tahu ikat kepala tersebut disebut apa. Sekilas seperti sorban di era sekarang. Seseorang itu saya lihat juga mengenakan sendal warna hitam. Saya awalnya tidak kenal dengan orang yang mengenakan pakaian serba hitam tersebut. Tetapi orang-orang yang ada di dalam mimpi saya menyebutnya dengan sebutan Raden Mas Said.         Saya memperhatikan dari kejauhan, tampak banyak orang yang bertemu beliau dengan 3S (salam, sapa, senyum). Selain itu, saya juga lihat Raden Mas Said memberikan petuah dan ajaran berbau Islam kepada orang-orang melalui gesture tubuhnya. Saya perhatikan saja dari kejauhan. Saya tidak bisa mendengar dengan jelas beliau bicara apa kepada penduduk.        Saya terus perhatikan, apa sih keistimewaan Raden Mas Said in...

Menawar Barang di Pasar: Antara Bijak dan Tidak Punya Perasaan

Ibu saya : sampai berapa harganya ini mbak? Penjual   : 95 ribu Ibu saya : tidak boleh kurang? Penjual  : boleh, mau minta berapa? Ibu saya : 50 ribu? Penjual  : tidak boleh mbak, 85 ambil kalau                    mau.  Ibu saya : tidak sudah, 50 ribu kalau boleh. Penjual. : 75 sudah mbak  Ibu saya : ayo sudah Reza, cari ke tempat                    yang lain. Penjual   : Berapa maunya mbak? Ibu saya  : yaitu 50 ribu kalau boleh Penjual    : ya sudah mbak ini barangnya.         Kemarin sore, saya dan ibu pergi ke pasar Tanjung Jember untuk membeli sebuah sepatu pantofel. Alasan saya beli sepatu pantofel di pasar Tanjung adalah barang bisa ditawar dan kualitas barang tidak kalah dengan kualitas di pusat-pusat perbelanjaan.          Sampai di sebuah toko yang menjual sepatu pantofel, say...

Malunya Menggunakan Foto Pribadi di Photo Profile WhatsApp

       Sejak pertama kali menggunakan WhatsApp, saya tidak pernah menggunakan foto pribadi sebagai foto profil. Alasannya sederhana yaitu malu. Malu foto saya dilihat orang, itu saja alasannya. Karena sudah nyaman menggunakan foto profil selain foto saya pribadi, saya jadi enggan untuk menaruh foto pribadi di foto profil WhatsApp saya. Kendati demikian, saya pernah menaruh foto pribadi saya di status wa begitu.          Awal saya menggunakan foto pribadi di foto profil WA adalah saat saya bekerja mengajar di sekolah. Awalnya, Ibu kepala sekolah menyuruh saya untuk memberi foto pribadi di foto profi WA saya, namun saya hiraukan. Selanjutnya, guru-guru yang lain meminta saya agar foto profil di WA saya diberi foto pribadi saya. Saya hiraukan juga.         Nah, begitu ngajar anak-anak daring ini, salah satu wali murid bertanya kenapa foto profil saya kosong? Berilah foto saya pribadi tuturnya. Tetap saya hiraukan. Begitu...

Pemberian Tugas Secara Daring: Sebuah Drama Sosial Yang Nyata

       Saya awal mengajar di sekolah pada tanggal 4 Oktober. Saya mengajarnya secara daring atau tidak tatap muka. Mengajar daring itu sendiri susah bagi saya khususnya saat pemberian tugas di kelas bawah (1-3). Karena yang pegang hp siswanya adalah wali muridnya.         Masalah-masalah bermunculan saat saya mengajar secara daring. Masalah yang pertama adalah sinyal gangguan. Kedua, suara saya tidak terdengar jelas saat melakukan google meet. Ketiga, masalah pemberian batas pengumpulan tugas. Keempat, masalah penilaian tugas. Terakhir, adalah masalah kesalahpahaman di grup WhatsApp.       Pertama kali mengajar, saya dihadapkan oleh masalah gangguan sinyal. Sehingga video saya terlihat patah-patah di layar ponsel murid-murid saya. Ini juga yang menjadi alasan kenapa esoknya saya coba mengajar melalui WhatsApp saja. Saya terangkan tema pokoknya, kemudian saya bantu anak-anak mengartikan kata-kata dalam bahasa Inggris yang b...

Kontroversi Plang Larangan Laki-Laki Masuk di Kos Perempuan

       Pernahkah anda bertanya-tanya kenapa di kos perempuan, terpampang plang larangan tertulis bahwa  laki-laki dilarang masuk ? Saya kira sebagian besar pembaca mengetahui itu.  Ironisnya, kita tidak pernah melihat plang larangan tertulis bahwa perempuan dilarang masuk di kos laki-laki. Kenapa bisa demikian ya? Fenomena apakah ini? Saya maunya kalau di depan kos perempuan ada plang larangan laki-laki dilarang masuk, di kos laki-laki seharusnya dibuat plang larangan perempuan dilarang masuk juga dong. Atau pilihan yang lain hapus saja plang larangan laki-laki dilarang masuk di depan kos perempuan. Hal itu dilakukan supaya tidak menimbulkan kesan bahwa laki-laki ini nakal atau semacamnya. Lagipula, laki-laki datang ke kos perempuan mau apa? Mau menanam benih padi? Kan gak mungkin.         Di dalam sebuah masyarakat, tentu terdapat nilai dan norma yang berlaku. Nilai dan norma tersebut ada yang tertulis dan tidak tertulis. Untuk kas...

Pengalaman Horor di Perpustakaan SDN Jember lor 2

Gambar
       Tadi pagi, sekitar pukul 07:30 WIB, saya memasuki perpustakaan di SDN Jember Lor 2. Perpustakaan tersebut tampak kotor, sehingga memaksa saya untuk menyapunya. Sebelum saya menyapu, saya membuka dan mempelajari buku LKS. Selain itu, saya juga searching materi pembelajaran sekaligus RPP di internet. Tidak lama setelah itu, saya juga melihat informasi di grup wa SDN Jember lor 2. Kemudian hp saya taruh di dalam tas dan saya menyapu perpustakaan.           Setalah saya menyapu perpustakaan, saya dikejutkan dengan ibu kepala sekolah yang chat saya. Saya berpikir kembali "ada apa gerangan?" Jujur saat itu saya bingung setelah membaca chat ibu kepala sekolah. Setelah saya perhatikan dengan baik-baik, ternyata saya video call beliau dua kali tanpa sepengetahuan saya. Jujur, setelah lihat grup wa SDN Jember lor 2, hp saya matikan kemudian saya letakkan di dalam tas. Kalau memang betul kena pencet secara tidak sengaja, paling t...